Ini yang Dijelaskan Presiden KSPI Said Iqbal Pada Penyidik

Presiden KSPI Said Iqbal saat menghadiri panggilan Polda Metro Jaya terkait kebohongan Ratna Sarumpaet, Selasa (9/10/2018)

Jakarta, KPonline – Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal baru saja menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya selama 8 jam sebagai saksi dalam kasus hoax Ratna Sarumpaet.

Kepada penyidik, Said Iqbal menjelaskan apa yang diketahuinya soal Ratna Sarumpaet. Iqbal merupakan salah satu orang yang diberitahu Ratna mengenai kabar penganiayaan yang belakang diketahui bohong.

Bacaan Lainnya

“Pada prinsipnya dari 23 pertanyaan tersebut saya menjelaskan tentang apa yang saya tahu dan apa yang saya dengar bagaimana kejadian yang menimpa Ratna Sarumpaet tersebut,” ujarnya.

Baca juga: Diperiksa Terkait Ratna Sarumpaet, Said Iqbal Bukan Termasuk Tokoh yang Dilaporkan

Berawal dari Panggilan Telepon

Said Iqbal bercerita, pada awalnya ia mendapat telepon dari Ratna Sarumpaet yang mengaku dianiaya.

Saat itu, Said Iqbal baru saja selesai menghadiri acara di salah satu statsiun tivi. Karena sudah malam dan jalanan macet, dia menyampaikan tidak bisa hadir.

Namun, kata dia, setelah permintaan Ratna ditolak Said, Ratna mendadak menangis.

“Tiba-tiba dia nangis dan mengatakan kamu harus datang karena saya dianiaya,” ujarnya.

Baca juga: Tak Ada Skenario Hoax dari Kubu Prabowo-Sandi, Said Iqbal Ungkap Ratna Sarumpaet yang Minta Ketemu

Said yang awalnya menolak akhirnya memutar balik taksi yang ditumpanginya untuk menuju ke rumah Ratna.

Percakapan telepon tersebut menurut Said Iqbal terjadi pada hari Jumat (28/9/2018). Karena berfikir penganiayaan terjadi pada hari itu, Said Iqbal memutuskan datang ke rumah Ratna Sarumpaet.

Di sana, Ratna Sarumpaet menjelaskan tentang penganiayaan yang menimpanya. Selain itu, Ratna Sarumpaet meminta bantuan Said Iqbal untuk dipertemukan dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Ratna saat itu menurut Said Iqbal ingin bercerita langsung ke Prabowo.

Singkat cerita akhirnya terjadi pertemuan Ratna Sarumpaet dengan Bapak Prabowo di suatu tempat (yang) saya sebutkan tadi kepada penyidik. Di situ saya hadir, Ratna Sarumpaet dan beberapa orang lainnya pada tanggal 2 Oktober.

Baca juga: Setelah Said Iqbal, Hari Ini Giliran Amien Rais Diperiksa Terkait Kebohongan Ratna Sarumpaet

Dalam pertemuan, Ratna kembali menceritakan kasus penganiayaannya. Sama seperti yang disampaikan ke Said Iqbal pada 28 September.

Prabowo Meminta Ratna Lapor ke Polisi

“Tidak ada yang berbeda (cerita), persis. Setelah kita semua mendengar, Pak Prabowo sebagai seorang negarawan, sebagai seseorang yang punya sisi kemanusiaan dan secara bijak menyampaikan beberapa hal seperti (lapor) polisi dan lakukan visum et repertum supaya jelas,” papar Said Iqbal.

Namun Ratna menolak. Alasannya, kata Said Iqbal, Ratna pesimistis laporannya akan ditindaklanjuti polisi.

Baca juga: Polisi Periksa Amien Rais. Ratusan Orang Siap Mengawal dan 300 Pengacara Siap Mendampingi

“Pak Prabowo sampaikan kalau memang perlu pendampingan silakan ada ACTA yang akan membantu. Tapi laporkan kepada polisi,” terangnya.

Selain soal tindaklanjut pelaporan ke polisi, Prabowo dalam pertemuan dengan Ratna menegaskan kecaman terhadap kekerasan dalam era demokrasi.

“Dan yang ketiga kalau memang kamu pesimis tidak bisa ditindaklanjuti oleh polisi, Pak Prabowo menyampaikan saya akan bicara dengan Pak Kapolri (bicara) tidak boleh ada kekerasan demokrasi,” lanjut Said Iqbal.

“Jadi Pak Prabowo pesannya jelas. Tetap sejuk karena saya ada di situ,” tegas dia.

Baca juga: Said Iqbal Diperiksa Kurang Lebih 8 Jam

Pos terkait