Ini Dia Rahasia Sukses NTUC Membangun Gerakan Ekonomi

…Pertemuan 2 organisasi besar serikat pekerja dalam sebuah gagasan yang besar…

Singapura, KPonline – Di sebuah ruangan di lantai 8 NTUC Center yang cukup besar, hamparan pemandangan indah Marina Bay menjadi latar gedung milik organisasi serikat pekerja terbesar di Singapura ini. Beralamat di Majority Media Pte Ltd NTUC Center #1 Marina Boulevard # Level 10-01 One Marina Boulevard Singapore 018989, gedung kebanggaan para buruh Singapura ini diapit 2 jalan utama pusat bisnis yaitu Collyer Quay dan Shenton Way.

Bacaan Lainnya

Senyum sumringah dan jabat tangan yang erat dari Frederick Ho Wee Khoon, salah satu pimpinan NTUC Singapore menyambut kedatangan kami. Suasana kekeluargaan semakin terasa disaat Brother Richard Tan salah satu pimpinan Union Electrics/Electronics, salah satu serikat pekerja yang menaungi buruh-buruh yang bekerja di bidang elektrik dan elektronik, ikut bergabung dalam pertemuan yang sangat penting ini.

Dalam pemaparan awalnya, Brother Frederick Tan menjelaskan visi dan misi dari NTUC Singapore. Dalam terjemahan bahasa Indonesia bebas dari visi NTUC Singapore bisa diartikan ” hidup yang lebih baik dan lebih berarti, dimana seluruh lapisan masyarakat pekerja, segala usia dan seluruh kewarganegaraan bisa bekerja, hidup dan bermain bersama di Singapura”.

Dan misi dari NTUC Singapore yang dalam terjemahan bahasa Indonesia bebas berarti “kami membantu masyarakat pekerja untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan menghidupkan kehidupan yang lebih baik.”

Suasana pertemuan antara FSPMI dan NTUC.

Ada yang menarik dari pemaparan dan penjelasan singkat dari Brother Frederick Tan, yaitu tentang “Working People”.

Di Singapura, kata “labour”, “worker” dan “employee” seakan-akan sudah tidak laku lagi dan cenderung dilupakan. Mereka menggunakan istilah “working people” sebagai bentuk menjembatani jurang pemisah antara “majikan” dan “pesuruh”.

Orang-orang yang bekerja atau saya lebih tertarik kepada Masyarakat Pekerja,karena semua orang pada dasarnya adalah pekerja, dan “majikan” daripada orang-orang yang bekerja tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah “kebutuhan hidup”.

Jadi disini pun sudah cukup jelas, menghargai setiap orang dalam waktu dan menghargai setiap orang dalam menjalankan pekerjaannya. Mempersempit dan cenderung tak membuat jurang pemisah antara suatu jenis pekerjaan yang lebih tinggi dengan jenis pekerjaan yang lebih rendah adalah suatu keharusan.

Menurut saya pribadi hal ini adalah sesuatu hal yang baik dan perlu kita contoh dan kita.

Tujuan NTUC Singapore secara garis besar ada 3,antara lain, pertama adalah membantu masyarakat pekerja Singapura tetap kompetitif dan memastikan masyarakat pekerja Singapura tetap bekerja sampai batas kemampuan mereka.

Akhirnya NTUC Singapore menghasilkan aturan yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah Singapura atas batas usia pensiun seseorang dalam bekerja menjadi 63 tahun. Hal ini membuat lapisan masyarakat yang dianggap sudah tidak produktif, bisa diberdayakan kembali.

Hal ini terbukti jika kita berkunjung ke Stall atau Storey Food (di Indonesia mungkin biasanya disebut Food Corner atau Pujasera) masih banyak lapisan masyarakat lanjut usia yang masih mampu untuk bekerja. Hal ini dikarenakan tingkat angka harapan hidup di Singapura cukup tinggi. Bahkan seorang wanita lanjut usia yang bertugas dibagian “bersih-bersih” disalah satu Storey Food di Harbour Front mengatakan sudah berusia 88 tahun.

Meskipun rasa kemanusiaan saya “menjerit” karena melihat kondisi “ibu” lanjut usia tersebut, tapi yaa mau bagaimana lagi, toh keinginan untuk tetap bekerja berasal dari keinginan wanita lanjut usia tersebut.

Tujuan kedua NTUC Singapore adalah meningkatkan status sosial dan kesejahteraan seluruh anggota dan masyarakat pada umumnya. Jadi ternyata keberadaan dari NTUC Singapore tidak hanya bermanfaat untuk anggota NTUC Singapore atau anggota serikat pekerja saja, akan tetapi bermanfaat juga bagi masyarakat luas.

Karena NTUC Singapore merupakan induk organisasi serikat pekerja bagi hampir 30 % angkatan kerja yang ada di Singapura. Jadi bisa kita bayangkan betapa besar kekuatan ekonomi yang mampu mereka gerakan.

NTUC Singapore juga berafiliasi ke serikat pekerja/ serikat buruh tingkat internasional yaitu Internasional Trade Union Confederation (ITUC) dimana Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) juga berafiliasi.

Di tingkat ASEAN, NTUC Singapore juga melakukan afiliasi ke ASEAN Trade Union Council (ATUC) dan Global Union Federation (GUF). Dalam pelayanan terhadap anggotanya, NTUC Singapore bergerak dalam setiap bidang industrial antara lain, Perlindungan Tempat Kerja ( di Indonesia mungkin kita kenal dengan LK3), Karir dan Peningkatan Kemampuan dan Keahlian, Penempatan Kerja dan Meringankan jerih payah para anggota untuk mendapatkan pendapatan yang lebih dari Hak Istimewa.

Obyek-obyek tujuan dari NTUC Singapore adalah Usaha-usaha Sosial yang dibentuk untuk Misi-misi Sosial dan Menguatkan Jaringan Keselamatan Sosial untuk Masyarakat Pekerja di Singapura. Tujuan mulia dari NTUC Singapore sejak pendiriannya untuk saling melengkapi Gerakan Buruh/Pekerja dalam upaya menjaga keluarga para pekerja tersebut.

Untuk menjalankan Unit-unit Usaha Sosial tersebut, maka dibentuklah NTUC Enterprise pada 13 Juli 2012. NTUC Enterprise merupakan entitas induk dan satu-satunya pemegang saham dari NTUC Social Enterprise. Perusahaan berbasis sosial koperasi tersebut merupakan bentuk kolektivitas dari NTUC Singapore, Singapore Labour Foundation dan berbagai serikat pekerja yang ada di Singapura.

NTUC Social Enterprise berfokus pada pengadaan Unit Usaha Sosial (Social Enterprise) dan membawa dampak sosial yang lebih besar dan berkelanjutan. Selain itu, NTUC Enterprise mempertajam dan memelihara keberadaan area dari dampak sosial dan memetakan dampak sosial di area yang baru.

NTUC Social Enterprise juga mempertemukan dan juga menghubungkan 2 kelompok besar dalam Pengembangan Kelompok Unit Usaha dari Sumber Daya Keuangan dengan Sumber Daya Manusia. Artinya NTUC Social Enterprise juga berusaha agar seluruh anggota dan masyarakat luas bisa menikmati unit usaha sosial yang mereka bangun dan jalankan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar