Tolak Kenaikan BBM, KAMMI Gelar Unjukrasa di Istana Bogor

Bogor,KPonline – Menanggapi kenaikan BBM pertalite dan langkanya premium, hari ini (29/3/18) Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia KAMMI menggelar aksi di depan Istana Bogor. Dalam siaran persnya pengurus pusat KAMMI mengatakan bahwa rakyat Indonesia kembali tambah sengsara setelah Pemerintah melalui BUMN Pengelola penambangan minyak dan gas bumi di Indonesia, PT Pertamina (Persero) menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi jenis Pertalite senilai Rp 200 per liter. Kenaikan harga berlaku mulai, Sabtu (24/3/2018) pukul 00:00 WIB silam

Dampak kenaikan BBM paling besar dirasakan oleh rakyat kecil. Ketika BBM naik maka inflasi ikut naik yang berakibat harga-harga kebutuhan pokok juga ikut naik.  Naiknya harga kebutuhan pokok akan membuat tingkat konsumsi rakyat miskin menurun bahkan bisa menambah jumlah rakyat miskin Indonesia yang kini mencapai 26,58 juta jiwa (Data BPS Per September 2017).

Bacaan Lainnya

Kesengsaraan rakyat akan bertambah apabila harga BBM terus naik mendekati bulan suci Ramadan. Siklus tahunan harga kebutuhan pokok akan naik menjelang Ramadan semakin menggerus daya beli jutaan rakyat miskin Indonesia.

Menyikapi kenaikan BBM Pimpinan Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PP KAMMI) menyatakan sikap:

1. Menolak kenaikan harga BBM yang menyengsarakan rakyat.

2. Menuntut pemerintah untuk menjaga ketersediaan BBM Subsidi bagi masyarakat miskin.

3. Menuntut pemerintah hadir, kembalikan kewenangan harga BBM kepada pemerintah.

 

Pos terkait