Aksi Aliansi Mahasiswa bersama Rakyat Tolak Kenaikan BBM

Bogor,KPonline – Siang yang mendung menyelimuti wilayah Kota Bogor, disaat mahasiswa-mahasiswi yang tergabung dalam KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia), BEM SI, BEM se-Bogor, Universitas Djuandara, STIE Tezkia Bogor, rakyat miskin kota, supir angkot, tukang ojek dan perwakilan buruh.

Aksi yang dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswi yang sedang mengenyam pendidikan di wilayah Kota Bogor, adalah aksi untuk mengkritisi kebijakan dan sikap pemerintahan rezim Jokowi yang ternyata jauh dari kepedulian terhadap rakyat.

Bacaan Lainnya


Kenaikan harga BBM jenis Pertalite sebesar Rp.200; pada 24 Maret 2018 yang lalu, membuat efek domino kepada kenaikan harga-harga kebutuhan pokok yang lainnya. Padahal sebelumnya, pada 20. Januari 2018, sudah terjadi kenaikan harga BBM jenis Pertalite sudah mengalami kenaikan.

Arif Shibghotullah Koordinator Aliansi Mahasiswa bersama Rakyat mengatakan, “Bahwa kenaikan harga BBM akan berdampak besar terhadap kenaikan harga-harga barang kebutuhan pokok yang lainnya” tegas Arief. Dia juga mempertanyakan, kenapa harga BBM jenis Premium secara massive hilang di hampir seluruh SPBU-SPBU yang ada di Kabupaten/Kota Bogor.

Selain mahasiswa dan mahasiswi Aliansi Mahasiswa bersama Rakyat, supir angkot, tukang ojek, rakyat miskin kota, aksi ini juga didukung penuh oleh FSPMI Bogor. Sebagai serikat pekerja/serikat buruh yang terbesar di Kabupaten/Kota Bogor, FSPMI Bogor merasa terpanggil untuk turut serta dalam aksi Aliansi Mahasiswa bersama Rakyat ini.

Seperti yang dituturkan oleh Fajar Nugraha dan Purwanto, salah dua pengurus PC SPAMK-FSPMI Bogor yang turut serta dalam aksi Aliansi Mahasiswa bersama Rakyat hari ini. “Kenaikan harga BBM jenis Pertalite memang ” hanya” Rp.200; tapi kalau dikalikan dengan jumlah penduduk kota-kota besar dan daerah perkotaan lainnya sudah berapa trilyun yang dihasilkan dari sumber daya alam negeri ini” terang Fajar.

“Belum lagi, keinginan pemerintah untuk menggunakan dana BPJS Ketenagakerjaan milik seluruh buruh yang ada di Indonesia, yang rencananya akan digunakan sebagai modal pembangunan infrastruktur” jelas Ary Samudera salah seorang Relawan Jamkeswatch Bogor yang juga turut serta dalam Aksi Aliansi Mahasiswa bersama Rakyat.

Pos terkait