Suarakan TKA Ilegal Dan Bela Pengangguran, Pemimpin Buruh Terancam “Dibunuh” Oleh Rezim Jaman Now

Meski dikriminalisasi, tak menyurutkan langkah para aktivis buruh untuk terus berjuang.

Jakarta,KPonline – Lantangnya Kaum Buruh dan aktifis buruh KSPI menolak kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada buruh dan rakyat membawa resiko yang tidak main main.

Penolakan KSPI khususnya terhadap TKA ilegal dan unskil dan mendesak pemerintah untuk melindungi tenaga kerja Indonesia, memprioritaskan pengangguran dalam negeri justru di respon negatif oleh para pendukung Perpres TKA

Bacaan Lainnya

Beda rezim beda karakter dan tentunya juga beda perlakuannya dalam menanggapi kritikan ataupun perbedaan pendapat. Kalau bicara rezim jaman now, sudah menjadi rahasia umum bahwa rezim jaman now tuh sangat anti kritik dan anti perbedaan, mungkin kebanyakan mecin.
Mau itu ulama, guru, mahasiswa, aktifis buruh, pokoknya kritik sedikit di cap makar, beda pendapat di masukin bui alias di kriminalisasi atau bahkan di “Bunuh”

Sejumlah buruh menerima SMS yang menjelekkan Presiden KSPI Said Iqbal

“Dibunuh ” yang kita bahas tentunya dibunuh karakternya, di fitnah, diframing di citrakan buruk misal sebagai tukang tilep iuran buruh, korupsi uang iuran, antek parpol, dll. Hal itu di lakukan agar anggotanya hilang kepercayaan dan kemudian menjadi apatis berserikat atau bahkan keluar dari keanggotaan. Dan tentunya merugikan kaum buruh itu sendiri, karena pemimpin buruh yang benar-benar menyuarakan jeritan buruh dan rakyat akhirnya di kucilkan.

Jika cara pertama dan kedua tidak berhasil tentu cara terakhir pasti akan digunakan yaitu benar-benar “melenyapkan ” pimpinan buruh yang kritis agar kepentingan pemodal rakus bisa tetap terjaga.Bisa dengan cara “dimunirkan” ato “dijesicakan”.

So sebagai anggota serikat pekerja, kita harus pandai dan cerdas, jangan sampai termakan propaganda pihak-pihak yang tidak ingin buruh sejahtera. Jangan sampai termakan propaganda sesat para pemilik modal yang rakus yang berkolaborasi dengan rezim yang tidak ingin gerakan buruh menguat yang berujung meningkatnya kesejahteraan buruh.

Pos terkait