Mayday di Provinsi Sumatera Utara

Medan,KPonline – Ribuan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Provinsi Sumatera Utara dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) hari ini merayakan Hari Buruh Internasional. Mereka menyuarakan tuntutan di Bundaran SIB, Kota Medan, Sumut, Senin (1/5/2018)

Massa yang berkumpul di Lapangan Merdeka berjalan kaki (Longmarch) menuju Bundaran SIB untuk menyampaikan aspirasinya itu berasal dari buruh di Kota Medan, Kab. Deli Serdang, Kab. Serdang Berdagai, Kab. Batubara, dan Kab. Tebing Tinggi.

Bacaan Lainnya

Willy Agus Utomo Selaku Ketua Dewan Pimpinan Wilaya (DPW) FSPMI SUMUT menyatakan bahwa mereka akan menyampaikan 3 tuntutan utama yang disebut ‘Tritura’ Plus tuntutan khusus.

“Yang pertama (1) kita ingin harga BBM, harga beras dan harga listrik turun, hujudkan kedaulatan Pangan dan Energi. Yang kedua (2), kita menolak upah murah dan cabut PP 78 tahun 2015 jadikan Komponen Hidup Layak (KHL) 84 item, tolak perencanaan penghapusan pasal pesangon dalam UUK No. 13 tahun 2013. Ketiga (3) kita menolak Tenaga Kerja Asing (TKA) yang tidak mempunyai keahlian khusus “Unskiled Workers” Cabut Perpres No. 20 tahun 2018″ ucap Willy, Selasa (1/5/2018).

Kemudian, yang menjadi tuntutan tambahan adalah penghapusan outsourcing yang dinilai merugikan buruh dan 2019 pilih Presiden Pro Buruh.

Dalam orasinya, Willy mengatakan bahwa pemimpin saat ini tidak pro ke Buruh dan Buruh dengan tegas menginginkan adanya pergantian Presiden yang lebih pro buruh.

“2019 kita ganti?” tanya Willy kepada para peserta aksi yang kemudian disahut, “presiden”.

Sementara Koordinator Bidang Serikat Pekerja AJI Medan Liston Damanik dalam orasinya menyinggung ketentuan kepesertaan pekerja dalam BPJS sudah diatur jelas dalam undang-undang No. 24 tahun 2011 tentang BPJS.

“Aturan tersebut juga mengatur sanksi bagi perusahaan yang melanggar mulai dari sanksi administratif hingga tidak mendapat pelayanan publik tertentu,” ucap Liston.

Setelah melakukan berbagai orasi di Bundaran SIB, para buruh yang tergabung dari FSPMI SUMUT ini bergegas berangkat menuju Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro, Kota Medan.

Namun betapa kecewanya para buruh ketika sampai di Kantor orang No. 1 di Provinsi ini.

“Mungkin karena libur, jadi tidak ada Gubernur tetapi walaupun begitu setidaknya ada spanduk yang bertuliskan ‘Selamat Hari Buruh’ yang terpajang di Kantor Gubernur Sumut, ini sama sekali tidak ada, jelas terlihat bahwa mereka tidak pro kepada buruh” ucap Tony Rickson Silalahi Selaku Sekretaris DPW FSPMI SUMUT dalam orasinya

Mereka pun menyampaikan kekecewaan mereka yang mendalam dan menganggap bahwa mereka (buruh) hanya dipergunakan tanpa adanya perhatian yang diberikan oleh pemerintah.

Setelah lama berorasi akhirnya buruh melakukan kegiatan selanjutnya, aksi teatrikal pun disajikan oleh pengunjuk rasa yang menunjukkan penindasan yang dilakukan terhadap buruh yang dimainkan oleh seorang aktor, bernama Hendrik. Dalam aksinya Hendrik yang terbelenggu, dipukuli oleh pihak lain yang berperan sebagai pemilik usaha.

Dan dilanjutkan dengan penyerahan hadiah kepada pemenang Turnamen sepak bola MAY DAY cup IV Piala DPW FSPMI SUMUT yang telah mendapatkan hasil tentang tim yang menang.

Aksi buruh berlangsung damai. Massa saat menjelang sore perlahan meninggalkan lokasi dengan tertib (Afryansyah)

Pos terkait