Ada Rejeki di Balik Aksi May Day

Batam,KPonline – Tidak selamanya demo berdampak buruk untuk masyarakat. Jalanan akan macet disaat masa aksi lewat iya. Tapi ada juga yang tersenyum bahagia disaat ada aksi demo.

Contohnya pedagang kaki lima. Saya mencoba mewawancarai beberapa pedagang kaki lima disaat aksi May Day kemaren. Dan rata-rata omset mereka meningkat dibandingkan hari biasa.

Bacaan Lainnya

“Kalau ada demo biasanya yang banyak laku minuman dingin seperti aqua, sanford, Pocari sweat dan ada juga beberapa minuman yang lain. Yang pasti ada tambahan pendapatan Bu kalau lagi ada demo”. Kata pedagang kaki lima yang menjual minuman dan beberapa makanan ringan dan juga rokok.

Begitupun pedagang buah potong. “Saya gak perlu jualan sampe sore Bu kalau lagi ada aksi demo. Siang saja sudah habis. Syukur alhamdulillah kalau ada aksi demo berkah buat saya”. Kata Penjual buah potong yang tidak sempat saya tanyakan namanya.

Satu nilai positif yang mencuri perhatian saya dari penjual buah potong adalah ia selalu memungut sampah yang di buang pembeli yang makan disekeliling dia berjualan. Hal ini menunjukan, pribadinya yang baik yang patut di gugu dan di tiru. Dia cinta kebersihan, bertanggung jawab atas sampah dari daganganya.

Selanjutnya juga ada mahasiswa dari UIB (Universitas Internasional Batam) yang membuka bazar minuman Yogurt dan teh obeng. Lumayan laris manis lho. Kebetulan pas saya dan vice presiden FSPMI Herlina lewat mau sholat, kami membeli tiga kotak Yogurt dingin. Rasanya seger banget diminum disaat lagi dahaga.

Pas lagi membayar salah seorang mahasiswa bertanya apakah mereka boleh ikut orasi atau tidak. Tapi tidak membawa nama UIB, hanya atas nama mahasiswa. Lalu Herlina menjawab “Sepertinya bisa, coba nanti saya tanyakan”.

Jadi, demo itu tidak selamanya berdampak buruk seperti omongan mereka yang suka nyinyir. Mereka saja yang tidak mau membuka mata dan hatinya untuk melihat dengan positif aktivitas buruh yang sedang memperjuangkan hak mereka.

Untuk yang suka nyinyir dengan aktivitas demo, lebih baik diam.Kare

na anda pasti tidak memahami dengan baik. Berhentilah menyalahkan demo dengan keadaan sulitnya lapangan pekerjaan di Batam. Selidiki dengan baik permasalahanya. Lapangan pekerjaan itu sebenarnya ada, tetapi memang kurang banyak. Sudahlah kurang malah di kasih kesempatan kepada TKA. Lalu apakah buruh yang salah? Apakah buruh harus menciptakan lapangan pekerjaan juga? Kenapa kalian tidak tanyakan itu kepada pemerintah?

Lalu dengan banyaknya perusahaan tutup, jangan menghubungkan dengan aktivitas demo. Kok buruh demo bisa bikin perusahaan tutup? Memang dasar perusahaanya saja yang tidak mampu bersaing atau mutunya tidak bagus. Atau bisa saja managementnya tidak dikelola dengan baik. Jadi tidak munkin karna UMK Batam yang naiknya tidak seberapa perusahaan tutup.

Lalu, kalian yang suka nyinyir juga menyalahkan buruh tidak bisa hidup menyesuaikan dengan keadaan. Terlalu muluk-muluk menuntut. Padahal kamu tau tidak, harga pasar itu tidak stabil? Bahan pokok selalu naik?

Sebelum UMK naik, kebutuhan hidup sudah naik. Kenapa kalian tidak menyalahkan pemerintah yang tidak bisa mengontrol harga pasar? Kenapa kalian lebih suka nyinyirin buruh yang menuntut hak mereka? Pemerintah terlalu sibuk memikirkan investor untuk masuk sehingga lupa kalau rakyat kecil menjerit karna harga sembako melambung naik.

Jadi, kalau tidak mau demo tidak usah nyinyir. Yang sangat di sayangkan, yang nyinyir juga berstatus buruh, masih digaji oleh perusahaan. Ikut menikmati hasil dari perjuangan buruh. Tidak bisakah kalian melihat sisi positifnya walau sedikit seperti dampak positif kepda pedagang kaki lima dan pedagang dadakan yang ketiban rejeki di saat aksi?

(Maryam Nusaibah)

Pos terkait