Alasan Mengapa Kamu Harus Peduli Pada Kasus Budi Bodrek

budi bodrek

Jakarta, KPonline – Nama laki-laki yang biasa disapa Budi Bodrek itu menjadi perbincangan dimana-mana. Tak tanggung-tanggung, di grup WhatsApp para pimpinan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Presiden FSPMI Said Iqbal bahkan memberikan instruksi khusus kepada Ketua Konsulat Cabang FSPMI Karawang agar melakukan pembelaan yang maksimal terhadap kasus ini.

“Bung rustan dan para pimpinan fspmi di Karawang… saya mohon agar membantu kasus bung Budi Bodrex dg all out yg ter PHK di sebuah perusahaan Karawang… Ini adalah salah satu kasus yg memberikan inspirasi perjuangan kaum boeroeh yang tidak boleh lekang oleh zaman, walaupun tinggal sendiri… seperti juga kasus inspiratif lainnya spt ohsung dll… Melawan tanpa kompromi… terus berjuang demi kaum boeroeh..” Demikian pesan WhatsApp yang disampaikan langsung oleh sosok yang juga menjadi Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) ini.

Bacaan Lainnya

Tak membutuhkan waktu lama. Ketua Konsulat Cabang FSPMI Karawang, Rustan, segera mengeluarkan instruksi untuk melakukan aksi unjuk rasa ke perusahaan yang telah melakukan PHK terhadap Budi bodrek. Aksi gruduk pabrik itu rencananya akan dilakukan selama 3 (tiga) hari berturut-turut, tanggal 14, 15,dan 16 Maret 2018.

Baca juga: Budi Bodrek di PHK, Presiden Turun Tangan

Baca juga: Surat Terbuka Untuk Budi Bodrek

Pemecatan terhadap Budi, satu-satunya anggota FSPMI di perusahaan itu, dijawab oleh organisasi dengan aksi massa. Sementara dari berbagai daerah, seruan solidaritas juga berdatangan.

Bukan karena orang nomor satu di FSPMI peduli, sehingga kita juga harus peduli. Toh sebelum instruksi itu diberikan, di media sosial, seruan solidaritas untuk Budi Bodrek sudah ramai disuarakan.

Budi sendiri sosok yang tangguh. Teguh. Di perusahaannya, tinggal dia seorang diri yang menjadi anggota FSPMI. Karena itulah, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak peduli kepadanya — yang bahkan meski sendirian berusaha menjaga agar bendera ini tetap berkibar.

Siapa dia? Farid Ridho Kurniawan menulis di akun facebook-nya:

Setelah 2 tahun berjuang atas PHK sepihak oleh perusahaan, kemudian Mahkamah Agung memutuskan dia harus dipekerjakan kembali, kemudian dia pekerjakan kembali oleh perusahaannya tetapi hanya sebagai “pencabut rumput” di area pabrik, kemudian dia terima penghinaan ini dengan niat suatu saat bisa membangun kembali rumah FSPMI di pabrik tersebut, kemudian ….

Ya, kemudian …
Dia di PHK kembali !

Organisasi dan saudara-rsaudara FSPMI nya harus terus membela kawan kita ini …

“Dia”

Pabriknya di Jakarta tutup dan di relokasi ke Karawang. Ratusan karyawannya di relokasi untuk bekerja di Karawang, kecuali 11 orang “anak nakal” yang sering mengorganisir massa buruh di kawasan industri di Jakarta. Perusahaan memecat mereka. Serikatnya FSPMI, dan dia anggota Garda Metal.

Perlawanan dilakukan dari mediasi hingga tingkat Kasasi di Mahkamah Agung. Bertahun perlawanan, hanya tersisa 2 orang yang terus berlawan hingga akhirnya menang, dipekerjakan kembali di Karawang. Tetapi hanya “Dia” dari dua orang tersebut, yang bersedia dipekerjakan kembali di Karawang.

Apa yang terjadi setelah itu ?

Dia tidak diberikan pekerjaan yang layak oleh perusahaan di dalam pabrik. Dia hanya diberi pekerjaan mencabut rumput di area pabrik. Sungguh sebuah penghinaan baginya. Siapapun karyawan di pabrik tersebut dilarang oleh management untuk bergaul dengannya. Pernah ada kejadian dimana seorang karyawan menawarkan rokok kepadanya, langsung mendapat peringatan dari pihak management.

Sabar dia terima semua itu, mencari celah mendirikan kembali FSPMI di pabrik tersebut.

Hari-harinya banyak diisi untuk FSPMI Karawang. Aksi-aksi organisasi selalu diikutinya. Silaturahmi dengan kawan-kawan gelas plastiknya selalu dijaga.

Dia sang Garda Metal, dia tetap mencabut rumput di area pabrik, dia telan penghinaan ini demi sebuah idealisme.

Kami menjulukinya “Garda Metal Mutasi”, karena sebelumnya menjadi Garda Metal DKI, sekarang menjadi Garda Metal Karawang.

Insya Allah, suatu saat dia pasti bisa membangun rumah FSPMI di pabrik tersebut.

Tunduk hormat kami padamu, kawan …

Pos terkait