Jakarta, KPonline – Polisi berhasil menemukan penyebab meledaknya pabrik petasan di Kosambi, Tangerang. Ternyata, sebab terjadinya ledakan adalah bahan baku kembang api yang terkena percikan api dari las.
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta mengatakan, sebelum peristiwa yang menewaskan 48 orang itu, penanggung jawab pabrik kembang api Andri Hartanto, meminta tukang las bernama Subarna Ega melakukan pengelasan. Tetapi kemudian, percikan api las mengenai bahan-bahan kembang api dan memicu ledakan.
Seharusnya pengelasan tidak lakukan bersamaan dengan waktu produksi petasan. Oleh karena itu, penyidik menyimpulkan PT Panca Buana Cahaya Sukses menyalahi prosedur operasional.
Dalam kasus ini polisi telah menetapkan tiga orang tersangka. Mereka adalah Andi Liyono selaku pemilik pabrik, Andri Hartanto selaku direktur oprasional pabrik dan Subarna Ega selaku tukang las.
Dalam kasus ini, Indra dijerat Pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan orang meninggal dan Pasal 74 juncto Pasal 183 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Sementara Andri dan Ega dikenakan Pasal 359 KUHP tentang Kelalaian yang Menyebakan Kematian dan Pasal 188 KUHP tentang Kelalaian yang Menyebabkan Kebakaran dengan ancaman hukuman diatas lima tahun penjara.
Korban Bertambah
Sementara itu, kabar duka kembali datang. Korban tewas akibat ledakan bertambah menjadi 48 orang.
Adapun korban terakhir bernama Nurhayati (20). Sebelum tewas, korban yang menderita luka bakar 80% ini sempat dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang.
Nurhayati meninggal sektar pukul 10.55 WIB. Sebelumnya, Nurhayati yang mengalami luka bakar 80% sempat menjalani operasi. Namun nyawanya tidak terselamatkan.
Sebelumnya diberitakan, korban tewas akibat ledakan dan kebakaran pabrik kembang api di Kosambi, Kabupaten Tangerang berjumlah 47 orang.
Masih Simpang Siur
Sementara itu, terkait dengan kondisi pintu gerbang pabrik petasan saat terjadinya kebakaran masih simpang siur. Sejumlah saksi mengatakan, kondisi pintu utama pabrik terkunci saat kobaran api melahap bangunan itu.
Komandan Petugas Pemadam Kebakaran Tangerang, Darda Khadafi, yang tiba di lokasi saat pabrik masih terbakar, mengaku menemukan pintu gerbang dalam kondisi terkunci.
“Korban ada di dalam bertumpuk, ada produksi, pintu gerbang dikunci, tidak ada akses keluar,” kata Darda kepada KompasTV, Jumat (28/10/2017). Selain Darda, beberapa warga sekitar pabrik juga menyebut karyawan menggedor-gedor pintu gerbang.
Tio, pengelola gedung serbaguna Salembaran Raya di seberang pabrik kembang api, juga menyebut hal yang sama. Dia mengatakan, setelah ledakan pertama, terdengar suara pegawai yang menggedor-gedor gerbang depan pabrik tersebut.
“Selain memukul-mukul gerbang itu dari dalam, mereka juga berteriak meminta tolong,” kata Tio seperti dikutip dari Harian Kompas.
Namun demikian, polisi tetap bersikukuh bahwa pintu utama pabrik tersebut tak terkunci saat peristiwa itu terjadi. Sebab, menurut polisi ada sejumlah karyawan yang menyelamatkan diri melalui pintu itu.
“Jadi keterangan dari saksi, ada beberapa orang korban yang lari lewat pintu depan. Ada keluarga pemilik umurnya 70 tahun juga lari lewat pintu depan. Jadi pintu depan tak dikunci,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.
Menurut Argo, para korban lebih memilih menyelamatkan diri melalui bagian belakang pabrik karena saat itu bagian depan pabrik terbakar.
Bahkan, warga membobol tembok belakang pabrik untuk membantu mengevakuasi para korban.
“Pas di pintu depan ada gudang terbakar juga, korban tidak berani lewat situ karena panas dan asap tebal,” kata Argo.
Polisi harus segera mengungkap apa yang sesungguhnya terjadi di pabrik petasan itu.
Kontributor Tangerang, RD Rizal N
Baca artikel lain terkait meledaknya Pabrik Petasan di Tangerang:
LKS Tripartite Tangerang Kunjungi Pabrik Kembang Api Yang Terbakar
Pabrik Petasan Meledak Tewaskan 47 Orang, KSPI: Pelanggaran Serius Terhadap K3
Puluhan Korban Di Temukan Pada Ledakan Gudang Petasan Di Tangerang
Sudah Diketahui, Ini Penyebab Terbakarnya Pabrik Petasan yang Tewaskan 48 Orang
Ada Pekerja Anak di Pabrik Petasan yang Terbakar, FSPMI: Itu Kejahatan!
ILO Jakarta Tanggapi Tragedi Tewasnya 47 Orang di Pabrik Petasan
Saksi Mata: Begini Cerita Terbakarnya Pabrik Petasan di Tangerang
Kunjungi Pabrik Petasan yang Terbakar, FSPMI Temukan Fakta Mengejutkan