Korban Tewas Ledakan Pabrik Kembang Api Bertambah, Kini Jumlahnya 49 Orang

Tangerang, KPonline – Korban tewas kebakaran pabrik kembang api PT Panca Buana Cahaya Sukses bertambah menjadi 49 orang.

Korban terakhir bernama Atin Puspita (32). Setelah mendapatkan perawatan selama empat hari di RSUD Kabupaten Tangerang, buruh pabrik kembang api dan petasan itu akhirnya meninggal dunia pada Minggu (29/10/2017) malam sekitar pukul 23.00 WIB.

Bacaan Lainnya

Staf Humas RSUD Kabupaten Tangerang, Lilik, menjelaskan pihaknya sudah melakukan perawatan maksimal terhadap pasien. Dimana menurutnya Korban mengalami luka bakar sampai 80 persen.

Dengan meninggalnya Atin, maka korban kebakaran yang masih dirawat di RSUD Tangerang ada 10 orang. Data yang diperoleh dari crisis center RSUD Tangerang dua orang berada di ruang ICU yakni; Siti Fatimah (15) luka bakar 60 persen, dan Sami (32) luka bakar 50 persen. Sedangkan tiga korban berada di ruang Soka. Mereka adalah Lilis (22) luka bakar 60 persen, M.Khadiman (25) dan Anggi (22), keduanya menderita luka bakar 40 persen.

Sementara itu lima korban rujukan dari RS Ibu dan Anak Bun Kosambi ke RSUD Tangerang yang tiba pada Jumat (27/10/2017) sore adalah Humam, Widya, Wiwik, Uwang dan Leha. Kelimanya menderita luka bakar di bawah 50 persen dan butuh perawatan serius termasuk operasi.

Berawal dari Api Las

Saat kejadian, tercatat ada 47 orang meninggal dunia dan 46 orang lainnya dirawat di rumah sakit. Sementara itu, dari jumlah 46 yang dirawat di rumah sakit, 2 orang meninggal dunia bernama Nurhayati dan Atin.

Berdasarkan saksi kunci kasus ledakan pabrik petasan di Kosambi Tangerang, Kusnul, diketahui kalau peristiwa itu terjadi akibat adanya unsur kelalaian.

“Dalam kasus itu, ada dua saksi (kunci) yang mengetahui langsung kejadian akibat bunga api las, yakni salah satunya Kusnul,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono pada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Senin (30/10/2017).

Menurutnya, Kusnul merupakan orang yang turut membantu pengelasan yang dilakukan oleh Subarna Ega. Kusnul yang memegangi besi yang dilas Ega. Saat kejadian, mendadak kawat besi yang dipegangi itu terasa panas menyengat.

Saat melihat ke bawah, bebernya, Kusnul mengaku tampak panas semakin menjadi-jadi hingga akhirnya keluar api. Dia lalu lari menyelamatkan diri meski harus menabrak dan menjebol asbes.

“Dia keluar lewat pintu depan dan dia selamat. Dia tak tengok kiri kanan, yang penting dia ini lari dan dia mendengar ledakan,” katanya. Adapun titik awal kebakaran itu terjadi di tempat penjemuran kembang api.

Pos terkait