Wujudkan Perlawanan Dalam Sebuah Pengabdian

Subang, KPonline – Ditengah kebangkitan perjuangan kaum buruh melalui serikat pekerja atau serikat buruh (SP/SB) selepas orde baru, Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) terus bergerak secara masif dalam menyuarakan aspirasi serta keinginan pekerja yang merupakan bagian dari rakyat Indonesia, untuk hidup layak dan sejahtera.

Walau telah lepas dari era orde baru dan kini berada di fase reformasi, tidak sedikit rakyat Indonesia, atau dalam hal ini adalah kaum buruh masih hidup di bawah garis kemiskinan. Untuk menghadapi hal itupun, dalam menguatkan gerakan perjuangan dan menambah anggota, Garda Metal adakan Latsar Gabungan VII di Curug Capolaga, Subang, Jawa Barat.

Bacaan Lainnya

Bertajuk “Wujudkan Pengalaman Dalam Sebuah Pengabdian,” seratus dua puluh peserta hadir dalam agenda tersebut dan mereka semua berasal dari daerah yang berbeda, seperti; Purwakarta, Subang, Cirebon, Cianjur, Makasar dan DKI Jakarta.

Baris Silitonga (Koordinator Nasional Garda Metal) Supriyatno selaku koordinator Garda Metal FSPMI Kab. Bekasi, Rifqi Mubarok (Divisi Aksi Garda Metal DKI) dan Suyatno selaku koordinator Garda Metal Jawa Timur, juga ikut hadir dalam kesempatan ini.

Prihantoro Pamungkas selaku bagian dari pengurus Konsulat Cabang Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (KC FSPMI) Kabupaten Purwakarta, membuka agenda Latsar Gabungan Garda Metal ke-7 yang diadakan pada Sabtu (7/12) di Curug tersebut.

Supriadi Piyong (Koordinator Garda Metal FSPMI Kab. Purwakarta), mengatakan dalam sambutannya, “Kawan-kawan yang hadir disini adalah kawan-kawan yang terpilih. Jangan sia-siakan atas apa yang telah didapat dari agenda yang diadakan oleh Garda Metal kali ini, dan untuk selanjutnya bisa dikembangkan di organisasi, terutama Pimpinan Unit Kerja (PUK) kawan-kawan saat ini,” ucapnya.

Supriyatno pun menambahkan; “Menjadi anggota Garda Metal. Murni, ikhlas dari hati. Jangan pernah mengeluh, jangan pernah menyerah, dan jangan pernah berharap apa yang kita perjuangkan saat ini, akan kita nikmati. Tetapi bagaimana kita bisa untuk mewariskannya nanti, kepada anak cucu kita untuk bisa menikmati,” ujarnya.

Dalam hubungan industrial pun kemerdekaan merupakan suatu jembatan, suatu jembatan bagi buruh atau pekerja untuk memperjuangkan hidup layak dan sejahtera bagi dirinya beserta keluarga. Namun, hidup layak dan sejahtera tidak akan hadir dengan begitu saja. Butuh perjuangan yang diwujudkan melalui perlawanan dalam sebuah pengabdian.

Pos terkait