Tanya Jawab Seputar Demo 212 Oleh Buruh

Jakarta, Kponline – Banyak yang bertanya, mengapa KSPI memilih aksi pada 2 Desember, bersamaan dengan Aksi Bela Islam Jilid 3? Untuk menjawab berbagai pertanyaan tersebut, saya akan mencoba memberikan jawaban, sebagai berikut:

.

Bacaan Lainnya

Mengapa Mogok Nasional Harus Dilakukan Pada 2 Desember?

Saya ingin bertanya kembali. Dalam situasi sekarang ini, kapan waktu yang tepat untuk melakukan aksi besar, jika bukan 2 Desember?

Bagi KSPI, ini soal strategi. Ada momentum yang tepat, karena bersamaan dengan gerakan rakyat (umat Islam) yang juga menuntut adanya penegakan hukum.

Ketika semua mata fokus pada aksi 212, buruh muncul dengan isu yang sedikit berbeda: Tolak PP 78/2015, Revisi UMK, dan Penjarakan Ahok. Dengan sendirinya, suara buruh akan mendapat tempat dan makin menguat. Terbukti, banyak pihak yang meminta agar buruh jangan ikut aksi pada 212. Salah satunya disampaikan Menaker. Itu artinya, bohong kalau mereka tidak tahu, bahwa buruh aksi pada hari itu karena persoalan PP 78/2015.

.

Buruh Mendompleng Aksi Umat Islam?

Pertama harus diluruskan, tidak benar buruh mendompleng aksi umat Islam. Dalam aksi 212 nanti, buruh melakukan mogok nasional yang dilakukan dalam bentuk unjuk rasa nasional. Pemberitahuan ke Mabes Polri dilakukan terpisah, atas nama KSPI. Sedangkan GNPF MUI, pada hari yang sama, juga melakukan aksinya sendiri.

Kedua element yang akan melakukan aksi dalam waktu bersamaan ini tidak akan saling melemahkan.

Misalnya, tiba-tiba ada elemen petani yang juga akan melakukan aksi pada 212 untuk menyuarakan tuntutan mereka. Apakah kita akan mengatakan para petani itu akan mendompleng? Terlalu gegabah jika kita menyimpulkan demikian. Oleh karena itu, kita harus memaknai 212 adalah gerakan rakyat untuk keadilan. Menyuarakan penegakan hukum.

.

Aksi 212 Berbau Rasis dan Sara?

Sama sekali bukan. Kalaupun dalam aksi ini buruh mengangkat isu penjarakan Ahok, itu lebih karena persoalan penegakan hukum. Equality bofore the law. Setiap orang harus diperlakukan sama di hadapan hukum. Setinggi apapun jabatannya dalam pemerintahan.

Soal penistaan agama diatur dalam Undang-undang. Itu artinya, penistaan agama menjadi hukum positif di Indonesia. Lagipula, Ahok bukan satu-satunya yang ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus ini. Bahkan ada yang di vonis bersalah. Karena itulah, KSPI ikut mendesak agar proses hukum berjalan adil.

“Bukankah Ahok sudah ditetapkan sebagai tersangka. Proses hukum sedang berjalan. Percayakan pada aparat kepolisian,” kata sebagian orang.

Dalam hal ini, KSPI memiliki pengalaman pahit soal dugaan pelanggaran hukum yang diduga dilakukan oleh Ahok. Sebelumnya, KSPI juga memperkarakan dugaan korupsi yang dilakukan Ahok di RS Sumber Waras, dan sebagainya. Bahkan BPK sudah mengatakan ada kerugian negara. Tetapi kemudian Ahok dinyatakan tidak bersalah. Atas dasar itulah, KSPI tidak ingin kecolongan untuk yang kedua kali.

.

Benarkan KSPI Pernah Demo ke KPK Untuk Memenjarakan Ahok?

Benar sekali. KSPI beberapa kali melakukan aksi ke KPK agar Ahok ditangkap. Ini terkait dugaan korupsi yang dilakukan Gubernur petahana DKI Jakarta tersebut. Salah satunya menyangkut reklamasi dan penggusuran.

Demo ke KPK yang dilakukan KSPI sama sekali tidak ada kaitan dengan Rasis dan Sara. Murni penegakan hukum.

Lalu apa tanggapan mereka? Mereka menganggap KSPI melakukan politisasi. Mereka menganggap soal Ahok tidak ada kaitannya dengan buruh. Hal yang sama mereka katakan ketika kemudian KSPI secara terbuka mengumumkan akan melakukan pemogokan nasional pada 2 Desember.

Kalau begitu, kesimpulan kita, mereka sesungguhnya sedang membela Ahok. Dengan menuduh orang-orang yang menuntut penegakan hukum bersikap Rasis, Sara, dan lain sebagainya. Memutar balikkan fakta.

.

Mengapa KSPI Begitu Membenci Ahok?

Bukan Ahok secara pribadi yang dibenci oleh KSPI.

KSPI membenci kebijakan Gubernur Ahok yang memberikan upah murah (lebih rendah dari Karawang dan Bekasi) kepada buruh, melakukan penggusuran rakyat kecil dan ngotot melanjutkan reklamasi. Sekali lagi, KSPI membenci kebijakannya. Bukan pribadinya.

Sikap kritis KSPI terhadap Ahok bukan baru ini saja dilakukan. Bahkan, salah satu isu dalam May Day 2016 adalah tolak penggusuran dan reklamasi. Dan itu merujuk pada apa yang dilakukan oleh Ahok. Justru KSPI selama ini kosisten pada sikap dan keteguhannya dalam berjuang.

.

Aksi Buruh Pada 212 Akan Memperkuat Kekuatan Anti Demokrasi?

Tidak jelas, apa yang dimaksud “kekuatan anti demokrasi?” Jika itu yang dimaksud adalah umat Islam yang akan melakukan aksi “Bela Islam 3”, bukankah mereka sudah mengatakan jika Aksi 212 adalah aksi super damai? Selama cara-cara yang dilakukan adalah meenyampaikan pendapat di muka umum (baca: unjuk rasa), tidak dengan cara kekerasan atau kekuatan bersenjata, saya rasa kita harus mengapresiasi bahwa ini sangat demokratis.

Tanpa keterlibatan buruh sekalipun, aksi umat Islam sudah menjadi aksi yang besar. Terbukti pada 411, lebih dari 2 juta orang turun ke jalan.

Memang, dalam aksi ini, ada isu yang sama, yakni penjarakan Ahok. Tetapi KSPI lebih memandang ini sebagai bagian dari mengawal proses penegakan hukum.

Semestinya kaum buruh bangga. Sebab, dengan sikap KSPI yang juga akan melakukan aksi pada 2 Desember, tidak hanya satu isu yang menguat. Isu buruh juga menguat. Dalam konteks ini, kaum buruh lah yang justru diuntungkan. (*)

Pos terkait