Sumarsih Tetap Semangat untuk Berjuang di Tenda Perlawanan Emak-emak PT Dada Indonesia

Purwakarta,KPonline – Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat pada umumnya terdiri atas bapak,ibu dan anak-anaknya.

Begitu pun kawan dan sahabat merupakan bagian yang tidak mungkin terpisahkan walau hanya saudara tapi tidak sedarah, mereka juga bisa dikatakan sebagai bagian dari Keluarga. Namun saat bendera dan prinsip mulai berbeda biasanya sesama pekerja pasti akan berebut peran, berebut tempat untuk kepentingan golongan bahkan pribadi dan tidak lagi bertujuan kebersamaan demi isi perut yang sebetulnya tidak terpuji dan itu merupakan validalisasi sikap manusia yang tersaji pasti tanpa mereka sadari.

Bacaan Lainnya

Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Purwakarta hampir dua pekan selalu bersama kawan-kawan Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Aneka Industri Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia PT Dada Indonesia.Hal tersebut ternyata membuat Sumarsih tetap semangat untuk ikut berjuang bersama sama emak-emak PT Dada Indonesia,walau usianya tidak muda lagi,46 tahun tepatnya,beliau selalu hadir di tenda perjuangan pekerja emak-emak PT Dada Indonesia.

“Malu kalau menunggu dirumah kepada rekan-rekan yang selau hadir di pabrik berjuang,berjuang itu dateng ke pabrik bukan tunggu dirumah.Dan seharusnya rekan rekan yang dirumah sadar bahwa tiada perjuangan yang akan berhasil bila kita hanya bisa berdiam diri.”ucap Sumarsih.

Sumarsih adalah seorang karyawati PT Dada Indonesia.Wanita beranak tiga dari Desa Citalang Kabupaten Purwakarta saat ini senasib dengan emak-emak PT Dada Lainnya yaitu belum mendapatkan uang pesangon.Sejak 1995 sumarsih bekerja di PT Dada Indonesia,sumarsih harus bekerja karena suami hanya bermatapencaharian sebagai kuli bangunan dan agar kebutuhan hidupnya beserta keluarga terpenuhi,Sumirah bekerja di PT Dada Indonesia.

“Semoga PT Dada Indonesia segera membayarkan uang pesangon yang sebetulnya merupakan kewajiban pengusaha kepada pekerja” lanjut Sumirah.

Sumirah merupakan salah satu dari seribu tiga ratus pekerja PT Dada Indonesia yang kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah kabupaten purwakarta.Upah yang dibawah UMK yang selama ini diterima ditambah dengan Pesangon yang tidak jelas,mengindikasikan bahwa investor itu segalanya dibandingkan pekerja yang seharusnya dimanusiakan.

Pos terkait