Srikandi Jebolan Latsar III SUMUT Diharapkan Memberi Warna GM SUMUT

Medan, KPonline – Latsar Garda Metal Sumatera utara ke III memang telah selesai, tetapi ada yang masih membekas tajam dijalannya pelatihan yang memakan waktu 2 hari satu malam tersebut.

Dilihat secara seksama, pelatihan yang alurnya sama seperti pelatihan-pelatihan garda metal di lain daerah manapun, latsar yang menghabiskan dana hampir 60 jt an tersebut mencuri rasa ingin tahu koresponden Media Perdjoeangan tentang terlihatnya beberapa perempuan yang hadir menjadi peserta Latsar tersebut.

Bacaan Lainnya

Kehadiran peserta perempuan yang ikut di latih bak prajurit diantara laki-laki Maco ini memberi warna tersendiri dalam jalannya Latsar Garda Metal ke III di Sumatera utara. Perempuan yang biasa di sebut Srikandi dalam barisan garda metal ini semakin menggerus rasa ingin tahu kami tentang tangguhnya mereka dalam mengikuti pelatihan yang tak sedikit orang mengatakan sangat menguras tenaga dan tak mungkin dapat dilalui oleh peserta yang tak mempunyai fisik kuat.

Sangat mengherankan memang, 7 perempuan yang berada di barisan terdepan itu mampu melewati semua tantangan dan pelatihan yang tidak membedakan jenis kelamin.

Dalam pantauan kami, mereka sangat tangguh dalam menjalani pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh instruktur. Salah satu dari mereka bernama Halima yang berasal PUK SPAI FSPMI PT. STI.

Bukan hanya Halima, 7 peserta perempuan ini di latih secara sama dengan peserta lelaki lainnya, tidak dibedakan. Kehadiran mereka memberi warna yang lain.

Menurut Rony yang merupakan ketua panitia Latsar GM ke III Sumut, setiap peserta tidak di bedakan. Semua di beri pelatihan dan ilmu yang sama.

“Tidak ada yang dibedakan, semua sama. Pelatihan ini memang dilaksanakan untuk melahirkan pejuang yang tangguh, mau itu pria, wanita, muda atau tua, semua diperlakukan sama, tidak ada tebang pilih. Beberapa peserta wanita yang ikut menjadi peserta hari ini juga akan tertempah sebagai perempuan tangguh yang nantinya akan menjadi baris terdepan dalam memperjuangkan nasib buruh dan hak-hak pekerja perempuan khususnya, karena juga penting seorang perempuan yang mengerti tentang perempuan, dan kami berharap mereka menjadi pejuang hak perempuan. Mereka yang tahu kelu kesahnya, mereka yang tahu hak-haknya dan mereka yang merasakan semuanya tentang perempuan” ucap Rony.

Rony juga mengatakan bahwa perempuan yang nantinya akan menjadi Srikandi garda metal itu akan menjadi pemimpin-pemimpin di gerakan buruh, memimpin kegiatan-kegiatan, mulai dari aksi-aksi ataupun kegiatan kemanusiaan.

Memang benar, saat kami mendekati seorang perempuan bernama Dwi yang berasal dari PUK STI juga, kami melihat perempuan itu memberi pemahaman kepada peserta laki-laki tentang pengetahuan atau materi yang di sampaikan oleh instruktur. Dwi diberi tugas oleh instruktur mengajarkan kepada teman lelaki disebelahnya setelah Dwi mampu menjawab dengan cepat dan benar materi tersebut.

Bukan hanya mengikuti pelatihan yang mengasah fikiran agar menjadi pejuang yang cerdas, wanita-wanita ini juga di latih fisik dan mentalnya sama seperti peserta lainnya. Diluar itu, wanita-wanita ini juga menjadi pemandangan tersendiri di jalannya Latsar garda metal ke III di Sayum Sabah Sibolangit ini. Bukan hanya peserta dan panitia, pengunjung lokasi menjadi saksi tangguhnya peserta yang parasnya cukup lumayan cantik-cantik ini.

Nantinya mereka juga akan memberi warna berbeda didalam keluarga besar garda metal Sumut, memberi warna untuk perjuangan buruh dalam memperjuangkan kesejahteraan buruh.

Pos terkait