Purwakarta, KPonline–Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) yang ke-26, mobil komando (Mokom) legendaris “Si Jalu” kembali akan mengaspal menuju Gedung DPR RI. Kendaraan ikonik ini siap mengawal aksi massa buruh yang tergabung dalam FSPMI untuk menyuarakan aspirasi mereka terkait berbagai isu ketenagakerjaan.
Aksi ini dijadwalkan berlangsung dalam waktu dekat dan menjadi bagian dari perayaan sekaligus perjuangan para buruh FSPMI dalam menuntut kebijakan yang lebih berpihak pada kesejahteraan pekerja. Mobil komando Si Jalu, yang telah menjadi simbol perjuangan buruh sejak lama, akan kembali menjadi pusat koordinasi dalam aksi damai yang direncanakan.
Sulistianto sebagai DJ Mokom Si jalu dan sekaligus pengurus Pimpinan Unit Kerja (PUK) Serikat Pekerja Automotif Mesin dan Komponen (SPAMK) FSPMI PT. Hino Motors Manufacturing Indonesia menyatakan bahwa aksi ini tidak hanya sebagai peringatan hari jadi, tetapi juga sebagai momentum untuk memperjuangkan hak-hak buruh, termasuk tuntutan terkait upah layak, kepastian kerja, serta perbaikan regulasi ketenagakerjaan di Indonesia.
“Kami ingin menunjukkan bahwa FSPMI tetap solid dalam memperjuangkan hak-hak buruh. Mobil komando Si Jalu akan kembali mengaspal, membawa semangat perjuangan yang sudah kami jalani selama 26 tahun,” ujarnya.
Dalam aksi yang akan digelar, FSPMI membawa 10 tuntutan, yaitu:
1. Hapus sistem outsourcing.
2. Tolak kenaikan iuran BPJS Kesehatan dan asuransi swasta tambahan.
3. Sahkan UU Ketenagakerjaan yang sesuai dengan putusan Mahkamah Konstitusi dan melindungi hak buruh.
4. Tegakkan aturan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
5. Sahkan RUU Pekerja Rumah Tangga (PRT) menjadi undang-undang.
6. Tolak usia pensiun 59 tahun.
7. Reforma agraria dan kedaulatan pangan-Stop impor pangan.
8. Pecat menteri yang membiarkan terjadinya pagar laut.
9. Bentuk Panitia Khusus (Pansus) DPR RI tentang pagar laut.
10. Dukung kebijakan pro-rakyat Presiden Prabowo Subianto.
Diharapkan, aksi ini dapat berjalan dengan tertib dan mendapat perhatian dari para pemangku kebijakan. Buruh berharap agar pemerintah dan DPR RI bisa lebih mendengarkan aspirasi mereka, sehingga kebijakan yang dihasilkan dapat lebih berpihak pada kesejahteraan pekerja.
Dengan semangat perjuangan yang tak kenal henti, FSPMI dan mobil komando Si Jalu kembali menunjukkan bahwa gerakan buruh di Indonesia masih kuat dan siap terus berjuang demi masa depan kaum buruh yang lebih baik.