Purwakarta, KPonline-Ratusan anggota FSPMI menghadiri acara konsolidasi ideologi yang diadakan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), dimana giat konsolidasi diselenggarakan di Kantor Konsulat Cabang FSPMI Purwakarta. Kamis, (23/1/2025).
Selain Presiden FSPMI Riden Hatam Azis, dan Sekretaris Jenderal FSPMI Sabilar Rosyad. Ranto Apriyanto sebagai Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Automotif Mesin dan Komponen (PP-SPAMK) FSPMI, Dede Rahmat (Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah FSPMI Jabar) dan Panglima Koordinator Nasional (Pangkornas) Garda Metal Supriyadi Piyong pun tampak hadir dalam Konsolidasi.
Tak ketinggalan, para Ketua Konsulat Cabang FSPMI beserta Ketua PC SPA-FSPMI dari enam daerah Kabupaten/ kota yang berada di wilayah Jawa Barat (Jabar), yaitu; Purwakarta, Subang, Cirebon, Cianjur, Majalengka dan Bandung Raya ikut mengisi kegiatan ini.
Dalam pidatonya, Sabilar Rosyad menekankan pentingnya rapat dan konsolidasi sebagai pondasi untuk membangun program kerja yang kuat. “Rapat adalah inti dari gerakan. Jika tidak ada rapat, organisasi itu mati,” ungkapnya. Ia juga menegaskan bahwa rapat bukan sekadar formalitas, melainkan proses untuk melahirkan usulan, dasar-dasar kebijakan, hingga program kerja nyata.
#Konsolidasi untuk Solidaritas dan Pergerakan
Acara ini menjadi ajang penting untuk menyatukan visi, terutama bagi anggota dari daerah luar Pulau Jawa yang menghadapi tantangan besar, baik dari segi jarak maupun biaya. “Semangat mereka sangat tinggi. Walaupun harus menempuh perjalanan berjam-jam dan biaya yang tidak kecil, semangat organisasi mereka tetap luar biasa,” tambahnya.
Pimpinan juga mengingatkan pentingnya konsolidasi rutin di setiap tingkat, mulai dari PUK, PC, KC, hingga DPW, dengan frekuensi minimal satu bulan sekali. Ia menyoroti bahwa tanpa rapat rutin, soliditas kepengurusan akan goyah. “Jangan hanya menunggu kasus. Dengan rapat rutin, kita bisa memastikan gerakan tetap hidup dan relevan,” tegasnya.
#Tantangan dan Harapan ke Depan
Dalam konsolidasi ini, juga disampaikan evaluasi terhadap kehadiran anggota yang dinilai masih perlu ditingkatkan. “Kita harus memperbaiki jumlah kehadiran dalam setiap konsolidasi. Jika di Bekasi saja sering penuh, bayangkan bagaimana tantangannya di luar Jawa yang harus melewati laut dan daratan berjam-jam,” ungkap Sabilar Rosyad.
Kegiatan konsolidasi diakhiri dengan seruan agar semangat solidaritas terus ditingkatkan. “Konsolidasi tidak boleh berhenti di sini. Pulang dari sini, segera lakukan konsolidasi di daerah masing-masing,” pungkasnya.
Acara ini diharapkan mampu menjadi pendorong untuk memajukan FSPMI sebagai barometer serikat buruh di Indonesia.