KC FSPMI Palas Berikan Doktrin Nilai Perjuangan

Tabagsel, KPonline – Ketua Konsulat Cabang Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (KC FSPMI) Kabupaten Padang Lawas (Palas), Maulana Syafi’i terus berupaya membenai kemampuan intelektual dan kontrol emosi bagi segenap anggota PUK SPAI FSPMI yang ada di lapangan dan diharapkan mampu menarik dan memantik perhatian untuk menyadarkan buruh yang lain, yang belum menjadi anggota FSPMI Palas.

Hal ini terungkap, saat Ketua KC FSPMI Palas, yang semula berencana memberikan materi Penulisan Berita Yang Baik dan Benar, dengan sejumlah PUK SPAI FSPMI yang ada di Padang Lawas, pada Minggu malam (13/09/2020, bertempat di Markas KC FSPMI Palas di Desa Ujung Batu Kecamatan Sosa.

Bacaan Lainnya

Namun dalam sesi diskusi, beberapa personil PUK mengusulkan agar diberikan materi tentang langkah-langkah penanganan serta memberikan suntikan semangat terhadap anggota FSPMI yang tersebar di daerah Palas.

Demi mengakomodir aspirasi dari para ketua PUK yang ada di Padang Lawas. Ketua KC FSPMI Palas mengambil langkah yang tepat untuk memberikan arahan serta memompa semangat untuk membangkitkan gairah semangat luar biasa lagi, serta doktrin perjuangan kaum buruh di bumi Dalihan Natolu tersebut.

“Kita harus mampu mensiasati setiap kendala kendala yang terjadi di lapangan, tentunya dengan saling koordinasi antara satu sama lain. Oleh karenanya, jangan biarkan diri kita ditindas oleh kapitalis, mari sama sama bangkit dari keterpurukan untuk kesejahteraan keluarga kita,” ucap Maulana.

Ketua KC FSPMI Palas-Korda Tabagsel, Maulana Syafi’i, saat memberikan arahan dan bimbingan strategi organisasi di PUK SPAI FSPMI se-Kabupaten Palas.

Masih dalam arahannya, “Jangan sampai kawan sakit, kita masih bisa anteng-anteng tenang saja. Tapi harus kita bantu dengan sekuat tenaga. Artinya, satu kawan yang sakit satu, maka semua harus merasakan sakit juga. Sebab kita adalah kelompok yang menjaga dan mengutamakan kekeluargaan,” jelasnya.

“Kekompakan menjadi pondasi kita, bersatu untuk menang dan merapikan setiap langkah perjuangan yang akan ditempuh,” tegasnya.

Sementara, seorang anggota PUK FSPMI PT PHS Papaso berpendapat, dalam beberapa hari belakangan ini, semangat para anggota dalam berserikat di FSPMI semakin meningkat.

“Saya pikir, ini adalah cara memancing rekan-rekan buruh lainnya untuk berserikat di FSPMI. Perjuangan pahit yang sudah kita lewati, tentunya menjadi gambaran untuk kita semakin semangat kerja dan harus cerdas melalui wadah FSPMI,” ucapnya.

Pada lain kesempatan, Sekretaris KC FSPMI Palas-Korda Tabagsel, Uluan Pardomuan Pane juga menyinggung tentang undang-undang ketenagakerjaan.

Kata dia, “Setiap anggota PUK harus belajar dan harus paham undang-undang, kita berserikat bukan untuk bodoh, tapi kita berserikat untuk cerdas. Sehingga kita tahu mana yang menjadi hak dan tanggung jawab kita sebagai buruh/pekerja,” desaknya.

“Kita perlu mencontoh cara berserikat di negara Korea. Sebab, disana buruh sangat dihargai perusahaan dan bukan menjadi budak perusahaan,” imbuhnya.

Terkait ketenagakerjaan, lanjutnya, pemerintah diminta betul-betul mengawasi penerapan undang-undang yang berlaku.

“Pastikan perusahaan menerapkan undang-undang 21 tahun 2000 dan undang-undang 13 tahun 2003, apabila terlaksana dengan baik, maka kehidupan buruh akan sejahtera,” tandasnya.

Menurutnya, upaya untuk merealisasikan regulasi ini membutuhkan perjuangan yang tak mudah. “Mari berjuang secara bersama, karena tak mudah untuk mencapai tujuan yang sedang kita hadapi,” ucapnya.

Namun, kita juga sudah membuat kesepakatan bersama dengan pihak manajemen perusahaan. Dan membuahkan 16 Kesepakan bersama serta beberapa poin sudah di realisasikan. Mari kita perjuangkan lagi sehingga poin poin yang telah di sepakati Ter realisasikan dengan baik,” tutupnya. (Andolan Harahap)

(Foto: Andolan Harahap)

Pos terkait