Kata Siapa Buruh Perempuan Menikah dan Hamil Tak Mau Lagi Aktif di Serikat? Anastasia Contohnya.

Bekasi, KPonline – PUK SPEE FSPMI PT. Sanken Indonesia antusias mengikuti Pendidikan Media yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang SPEE FSPMI Bekasi, Sabtu (19/8/2017).

Tak tanggung-tanggung. Bahkan ada 6 orang dari PUK SPEE FSPMI PT. Sanken Indonesia yang mendaftar untuk ikut dalam pelatihan ini. Mereka adalah, Anastasia (Wakil bidang Infokom, Sosial dan Ekonomi), Agus Toni (Wakil Bidang organisasi ), Irvan Haryadi (Biro Bidang Infokom), Evi Yulitasari (Biro bidang Advokasi), Perawati (Anggota). Bahkan, Dedy Supriyanto pun menyatakan ikut hadir dalam acara itu walaupun sebagai Ketua PUK.

Bacaan Lainnya

Satu hal yang mengesankan bagi PUK SPEE FSPMI PT. Sanken Indonesia, meskipun Anastasia sedang dalam kondisi hamil, tetapi dia tetap bersemangat mengikuti Pendidikan Media yang digelar di Sekretariat KC FSPMI Bekasi.

Salah satu panitia pendidikan media, Aep Risnandar, bahkan memberikan apresiasi khusus kepada Anastasia. Menurut Aep, jarang dalam pendidikan seperti ini dihadiri oleh perempuan yang sedang hamil.

“Ibu hamil kebanyakan akan memilih untuk di rumah, tetapi malah ini malah ikut pendidikan yang diselenggarakan serikat pekerja,” kata Aep pada saat penutupan pendidikan.

PT. Sanken Indonesia sendiri merupakan perusahaan yang mayoritas perempuan. Pada tahun 2017, tepatnya di bulan Juli, tercatat 91% pekerjanya adalah perempuan.

Hampir semua pekerja perempuan tersebut berusia produktif, maka tidak terhindarkan jika banyak pekerja yang hamil. Bahkan dalam setiap bulan, selalu saja ada pekerja perempuan yang cuti melahirkan.

Berbicara Perempuan hamil tetapi bersemangat dalam berserikat, di PUK SPEE FSPMI PT Sanken Indonesia banyak contohnya.

Misalnya, pada saat Mogok Nasional 2013, dimana semua Karyawan PT. Sanken Indonesia keluar pabrik dan Long March menuju titik kumpul di depan Kantor pengelola MM2100, satu anggota yang kehamilannya memasuki usia 6 bulan tetap bersemangat ikut long march. Perempuan ini, bernama Endar.

Jadi siapa bilang prrempuan yang sudah menikah, kemudian hamil dan memiliki anak tak lagi bersedia aktif dalam serikat pekerja?

Anastasia dan Endar sekedar contoh bahwa anggapan tersebut tidak benar. Keduanya tetap bersemangat mengikuti kegiatan yang diadakan serikat pekerja, meskipun dari pengurus mewanti-wanti untuk tetap menjaga diri, demi keselamatan ibu dan si buah hati.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *