Jakarta, KPonline-Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), ribuan buruh dari berbagai wilayah di Jabodetabek menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Jakarta.
Selain aksi unjuk rasa, dengan menyuarakan delapan tuntutan, yaitu:
1. Hapus Sistem Outsourcing.
2. Tolak Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan dan tolak asuransi swasta tambahan
3. Segera sahkan Undang-undang Ketenagakerjaan yang baru sesuai perintah Mahkamah Konstitusi (MK) dan yang melindungi hak buruh.
4. Tegakan aturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
5. Sahkan pekerja RUU Rumah Tangga menjadi Undang-undang.
6. Tolak usia pensiun 59 tahun.
7. Stop kelangkaan LPG melon 3 Kg dan kembalikan hak jual kepada pengecer.
8. Tangkap dan adili Polisi Malaysia yang menembak mati imigran Indonesia.
Aksi unjuk rasa yang berlangsung pada Kamis, 6 Februari 2025 ini diwarnai dengan aksi teatrikal yang dilakukan massa aksi dengan menampilkan drama teatrikal yang menggambarkan kesulitan dan penderitaan yang dialami oleh buruh di Indonesia.
Dalam aksi teatrikal tersebut, para buruh menampilkan sketsa tentang kesulitan mereka dalam memperjuangkan hak-haknya, seperti upah yang rendah, jam kerja yang panjang.
Aksi unjuk rasa ini dilakukan untuk memperingati HUT ke-26 FSPMI dan untuk memperjuangkan hak-hak buruh di Indonesia. Dan menegaskan FSPMI akan terus memperjuangkan hak-hak buruh di Indonesia dan akan terus melakukan aksi-aksi untuk memperjuangkan hak-hak tersebut.
“Kita akan terus memperjuangkan hak-hak buruh di Indonesia dan akan terus melakukan aksi-aksi untuk memperjuangkan hak-hak tersebut,” kata salah satu masa peserta aksi
Aksi unjuk rasa ini diikuti oleh ribuan buruh dari berbagai wilayah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Karawang, Serang-Cilegon dan Purwakarta, berlangsung secara damai dan tertib.