Batam,KPonline – Sempena peringatan 26 tahun Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia pada hari ini, (6/2), yang dirayakan Serikat Pekerja FSPMI menggema di seluruh Indonesia. FSPMI adalah Serikat Pekerja yang selalu konsisten dalam perjuangannya menyejahterakan buruh pekerja beserta keluarganya, sesuai yang tercantum dalam undang-undang yang berlaku di Indonesia.
Seperti halnya di Kota Teh Obeng saat ini, kaum buruh pekerja Kota Batam yang berada dalam naungan FSPMI menyuarakan poin-poin tuntutan mereka kepada pemerintah Kota Batam dengan berpanas-panas di depan pintu masuk kantor Walikota Batam. Isu-isu ketidakadilan bagi kaum buruh pekerja dirasa semakin tajam seperti merobek hak-hak kaum buruh pekerja menjadi satu alasan mereka mendatangi kantor pemerintahan tersebut.
Dengan mengangkat tema ‘Konsisten Berjuang Untuk Menang’, kaum buruh pekerja FSPMI di seluruh Indonesia menyuarakan 8 tuntutan, yaitu :
1. Hapus sistem outsorcing.
2. Tolak kenaikan iuran BPJS Kesehatan dan tolak asuransi swasta tambahan.
3. Segera sahkan undang-undang ketenagakerjaan yang baru, sesuai perintah Mahkamah Konstitusi (MK) dan yang melindungi hak buruh.
4. Tegakkan aturan keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
5. Sahkan RUU Pekerja Rumah Tangga (PRT) menjadi undang-undang.
6. Tolak usia pensiun 59 tahun.
7. Stop kelangkaan LPG melon 3Kg dan kembalikan hak jualan kepada pengecer.
8. Tangkap dan adili polisi Malaysia yang menembak mati imigran Indonesia.
Selain tuntutan secara nasional di atas, FSPMI Kota Batam juga menyuarakan tentang masih belum putusnya angka Upah Minimum Sektoral Kota Batam tahun 2025. Keputusan tentang upah sektoral ini masih di ‘ping-pong’ antara pemerintah kota dan pemerintah provinsi, FSPMI Kota Batam sangat menyayangkan sekali sikap dari pemimpin-pemimpin daerah ini. Terkesan sekali kesejahteraan buruh pekerja masih diabaikan oleh pemerintah daerah.
Meski pun cuaca di Kota Batam saat ini sedang terik-teriknya, tak membuat gentar buruh pekerja FSPMI berdiri di depan kantor pemerintahan tersebut hingga berita ini di tulis.