Bersolidaritas, PUK SPAI FSPMI PT Sepatu Bata Bermalam di PT Dada Indonesia

Purwakarta KPonline – Malam bukanlah halangan untuk tetap terus bersolidaritas dan selepas shif dua rekan-rekan Pimpinan Unit kerja Serikat Pekerja Aneka Industri Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia PT Sepatu Bata mendatangi tenda perjuangan PT Dada Indonesia.

Hal tersebut dilakukan untuk terus memberikan semangat dan motivasi kepada rekan-

Bacaan Lainnya

rekan Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Aneka Industri Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia PT Dada Indonesia beserta Serikat Pekerja lainnya yang berada di PT Dada Indonesia atas ketidakpastian yang saat ini sedang dihadapi oleh pekerja PT Dada Indonesia, terkait penutupan pabrik secara sembunyi,ditambah hingga saat ini para pekerja PT Dada Indonesia belum mendapatkan uang pesangon yang semestinya wajib mereka dapatkan.

Dani Mardani selaku ketua Pimpinan Unit kerja Serikat Pekerja Aneka Industri Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia PT Sepatu Bata setiap hari selalu mengintruksikan kepada seluruh anggotanya untuk selalu bersolidaritas ke PT Dada Indonesia.

Sejak 1992 berdiri hingga 2018,buruh PT Dada bekerja dengan dedikasi tinggi demi pencapaian terbaik untuk perusahaan,selama hampir tiga dasawarsa pekerja mencoba memajukan perusahaan,ternyata pekerja PT Dada Indonesia harus menerima rasa pahit,dimana PT Dada Indonesia mencoba memburamkan bakti pekerja tersebut dan diduga akan lari dari tanggung jawab mereka sebagai pengusaha dalam memberikan hak pekerja berupa uang pesangon.

PT Dada Indonesia yang terletak dibilangan Sadang-Purwakarta merupakan perusahaan asing berbendera Korea.Padahal saat ini di Korea sendiri menurut nara sumber ‘korean Times’ dibawah kepemimpinan presiden Moon,Korea sangat memperhatikan nasib pekerja perempuan dan selain begitu perhatiannya pemerintahan Moon terhadap nasib pekerja perempuan ternyata Moon memberikan ketentuan upah yang sangat jauh berbeda dengan Indonesia,tidak seperti di Indonesia dimana para Korea Garmen bisa leluasa berkolaborasi secara birokrasi tidak sehat dengan ‘Oknum Pemerintah’ mempermainkan nasib pekerja perempuan.

Pos terkait