Balada Tokoh Revolusi Upah Batam

Batam,KPonline – Setiap rentang waktu selalu ada Pemimpin.

Pemimpin dengan kekurangan dan kelebihannya masing masing.

Bacaan Lainnya

Dengan niat untuk menyusun catatan Sejarah perkembangan Serikat pekerja di batam, Yuk kita flashback ke periode 2011 – 2016 di kepulauan Riau Khususnya kota Batam.

Untuk periode sebelum dan sesudahnya belum bisa memberikan catatan, karena keterbatasan-keterbatasannya nara sumber.

Tahun 2011 ada Musyawarah Cabang PCEE FSPMI Kota Batam yang menghasilkan ketua Pimpinan Cabang Bung Yoni Mulyo Widodo, seorang pekerja aktif dari PT Matsushita Kotobuki Peripheral Indonesia atau PT MKPI yang beroperasi di kawasan industrial batamindo muka kuning. Enam bulan kemudian yoni mengakhiri status nya sebagai pekerja aktif.
Produk hard-disk sudah ketinggalan teknologi sehingga MKPI memutuskan tutup.

Tidak ada janji saat diberikan kesempatan orasi Pertama usia pelantikan kepengurusan PCEE waktu itu. Hanya ungkapan “innalillahi wa innalillahi rojiuun ..” bahwa amanah jabatan pada hakikatnya adalah musibah. Kenapa begitu? .. dia jelaskan bahwa jabatan sebagai Ketua hasil musyawarah dukungan banyak anggota mengandung konsekwensi berat dunia akhirat.

Bila yg menjadi tujuan murni kesejahteraan seluruh anggota bersiap siaplah untuk menjadi sasaran tembak orang yg tidak senang terhadap gerakan buruh.

Sasaran tembak? ..
Ya. secara arti sebenarnya dan secara peribahasa keduanya sudah pernah yoni nikmati. Peluru karet pernah menembus urat nadi di pergelangan tangan nya di akhir 2011 saat perjuangan UMK,.
Secara peribahasa, dia pun banyak menikmati fitnah dan tutur kebencian, “saya pernah difitnah menerima 10 milyar usai me memenuhi undangan Gubernur kepri.”

Menjelang akhir hingga usai jabatan Ketua bahkan mendapat serangan gencar sebagai orang yang hidup dari organisasi. Kalimat konotasi buruk yang merebak di seluruh Penjuru anggota fspmi. Sadar itulah resiko Pemimpin yang tidak bekerja lagi dan 100% mendarmabaktikan waktu dan tenaga hanya untuk organisasi yoni mengamini hal itu. Berbekal tunjangan satu kali umk setiap bulan dari kontribusi cos yang dikirinkan DPP ke rekening pribadi nya membantu kebutuhan harian hidup yoni sekeluarga. Kesalahan utama yang dia akui adalah me minta bantuan kepada Ketua puk untuk menutupi kekurangan mendesak Biaya hidup.

Yoni Legowo mengakui hal itu, sementara disisi lain pandangan kapitalis tertuju kearah yoni sebagai sentral gerakan buruh waktu itu, dalam satu kesempatan penyelesaian sengketa perburuhan yoni disodorkan segepok uang agar diselesaikan secara cepat tetapi dia menolak. Hingga pada saat buang air kecil di toilet pun masih disodori namun yoni tak bergeming…. itu baru satu dari sekian banyak godaan yang berhasil yoni lewati padahal disisi lain yoni sering me minta bantuan (kasarnya mengemis) kepada Ketua puk untuk penuhi kekurangan Biaya kebutuhan hidup.

Ngga masuk akal ada pemimpin buruh kayak gini, terima saja uang kapitalis ngapain harus ngemis ngemis ke Ketua puk? .. hmmm

Setelah usai masa jabatan dan melihat ke belakang hasil perjuangan kita baru sadar, itulah kenapa gerakan buruh sanggup melakukan Revolusi upah sejak 2011 merubah umk sejuta hingga me loncat tiga Ratus persen selama masa kepemimpinannya. Bagi yoni kenaikan di tahun 2013 sebesar 750 ribu bagi semua buruh batam jauh lebih penting daripada segepok uang milyaran sekalipun untuk keamanan hidup pribadi dan keluarganya.

Issue tak sedap buat yoni terlalu sering diterimanya tapi ngga bikin dia dendam. Itu sekelumit profile pejuang Revolusi Upah 2011-2016.

Sehatlah selalu Kamerad!!!

Tulisan ini dibuat ditengah rintik hujan dan goncangan ekonomi akhir akhir ini.(DJ)

Pos terkait