Aksi Unjuk Rasa Buruh di Kantor Ridwan Kamil, Garda Metal Bukanlah Kaleng-kaleng

Purwakarta, KPonline – Menurut kalangan kelas pekerja atau kaum buruh upah adalah urat nadi sendi kehidupan ekonomi mereka. Karena berawal dari upah, kedepannya masa depan buruh atau pekerja beserta keluarga ditentukan.

Dengan upah layak, kaum buruh atau kelas pekerja mampu memenuhi kebutuhan hidup mereka beserta keluarga menuju layaknya kehidupan manusia sesungguhnya yang sejahtera.

Bacaan Lainnya

Oleh sebab itu, memasuki penghujung tahun 2022, demi terciptanya kesejahteraan hidup pekerja beserta keluarga di tahun 2023 dan tahun-tahun selanjutnya, kelas pekerja atau kaum buruh pasti selalu menuntut kenaikan upah.

Selanjutnya, serangkaian aksi unjuk rasa (Demonstrasi) pun dilakukan kelas pekerja atau kaum buruh dalam hal upah belakangan ini, salah satunya yakni kelas pekerja atau kaum buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menuntut pemerintah untuk menaikkan upah minimum di Indonesia untuk tahun 2023 sebesar 13%.

Kemudian, dari setiap rangkaian aksi yang dilakukan kelas pekerja atau kaum buruh, terlihat pasukan berseragam merah-hitam dan itu adalah Garda Metal yang dibentuk oleh Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI).

Ditugaskan sebagai pilar organisasi, Garda Metal selalu nampak hadir di setiap kesempatan yang diinisiasi oleh FSPMI. Baik itu aksi unjuk rasa maupun kegiatan organisasi lainnya.

Menurut FSPMI, Garda Metal adalah salah satu pilar perjuangan organisasi. Dimana mereka ditugaskan melakukan penggalangan massa dan aksi-aksi demonstrasi dalam memperjuangkan isu buruh, isu kebangsaan dan isu solidaritas Internasional.

Dan kali ini, Rabu (16/11/2022) Supriyadi Piyong sebagai Panglima Koordinator Nasional (Pangkornas) Garda Metal bersama anggota Garda Metal lainnya yang berada di Kabupaten Purwakarta melakukan pengawalan aksi kelas pekerja atau kaum buruh yang bernaung bersama Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) yang berafiliasi dengan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang menuntut kenaikan upah minimum sebesar 13% di Kantor Gubernur Ridwan Kamil (Gedung Sate) Bandung, Jawa Barat.

Tampak belakang, Supriyadi Piyong Panglima Koordinator Nasional Garda Metal saat Aksi Unjuk Rasa KSPI menuntut kenaikan upah minimum sebesar 13% di Gedung Sate Bandung.

Sesampainya di Gedung Sate Bandung, Supriyadi Piyong beserta anggota Garda Metal dari Purwakarta tersebut pun bergabung dengan anggota Garda Metal dari daerah lain yang berada di wilayah Jawa Barat seperti; Bekasi dan Bandung.

Dalam aksi, Garda Metal bukanlah sebuah pasukan kaleng-kaleng. Karena, disetiap aksi unjuk rasa (Demonstrasi) buruh FSPMI-KSPI, mereka selalu berada di barisan terdepan.

Dan berada di barisan terdepan dalam suatu rangkaian aksi, tentu banyak resikonya. Diantaranya, berbenturan dengan pihak keamanan bila terjadi suatu hal-hal yang tidak diinginkan dalam suatu aksi.

Pos terkait