Tsunami Mengoyak Kedamaian Kampung Halaman Aktivis FSPMI Ini

Semarang, KPonline – Duka kembali menyelimuti Indonesia. Kali ini perairan selat Sunda yang mengamuk membuat dataran Banten dan Lampung Selatan tersapu gelombang Tsunami pada Sabtu malam (22/12/2018) sekitar pukul 21.30 wib.

Tsunami yang menelan korban lebih dari 300 jiwa ini dipicu oleh aktivitas vulkanik anak Gunung Krakatau sebelumnya. Longsoran sedimen vulkanik bawah laut di anak gunung krakatau menyebabkan gelombang tinggi dan mengarah ke pantai, seperti yang dilansir oleh BMKG kepada masyarakat.

Bacaan Lainnya

Akan tetapi duka kali ini adalah duka yang paling mendalam bagi Pratomo Hadinata. Setidaknya 3 orang dari keluarga besarnya yang berada di Lampung Selatan menjadi korban kemarahan gelombang Tsunami tersebut.

Begitu hancur dan gelisah perasaannya saat ini. Rasa ingin segera menyambangi kampung halamannya pun terbesit kuat dipikirannya. Namun semua itu harus ia urungkan terlebih dahulu karena mengingat cuaca dan akses untuk kesana yang belum bersahabat.

Salah satu warga di tengah puing-puing reruntuhan.

Pratomo yang juga merupakan wakil Ketua Bidang Pendidikan di PUK SPAMK FSPMI PT SAMI TF maupun di PC SPAMK FSPMI Kab/Kota Semarang ini menceritakan bahwa kabar mengejutkan ini didapatnya pada saat ia sedang ada keperluan pribadi di kota Purwokerto.

Sebelumnya sempat tidak percaya akan kabar tersebut, namun santernya pemberitaan di media-media tentang bencana tersebut, mau tak mau membuatnya harus mempercayainya.

Namun sampai berita ini diturunkan identitas dari ketiga anggota keluarga besarnya yang jadi korban tsunami belum disampaikan kepada Pratomo. Sehingga menambah gundah gulana hatinya.

Lelaki yang juga anggota Garda Metal ini berpesan kepada semuanya bahwa kejadian kali ini adalah ujian dan pembelajaran bagi kita semua.

Bahwasanya kita tidak akan pernah tau kapan maut itu akan menjemput kita. Oleh karena itu mulai dari sekarang kita harus mempersiapkannya. (Tride)

Pos terkait