Sepotong Cinta Dari Sarbumusi Untuk Ameline

Sidoarjo, KPonline –  Rasa solidaritas atas dasar kemanusiaan yang adil dan beradab masih terjaga. Dijunjung tinggi oleh satu bagian masyarakat bernama buruh atas peristiwa yang dialami oleh Ameline (30 tahun).

Rabu (12/12/2018), perwakilan dari Basis Sarbumusi PT Saka, Candi-Sidoarjo yang bernama A Khujairi serta DPC Sarbumusi Sidoarjo, Slamet Sayuti mendatangi Kontrakan Amel yang berada di Candi Jaya RT 17/RW 05.

Bacaan Lainnya

Kehadiran mereka adalah dalam rangka turut serta membantu advokasi BPJS Kesehatan untuk Asyifa (Putri Ibu Amel yang tidak mempunyai anus) agar segera dapat segera dilakukan operasi.

Hal itu mengingat, Asyifa yang sudah berumur 2 Tahun 3 bulan tersebut sudah sering kali merasakan sakit di bagian perutnya. Kemungkinan karena lobang saluran kotoran yang berada di perutnya.

Slamet Sayuti yang sebelumnya sudah memproses Surat Keterangan Domisili dari Kelurahan Candi. Dia meminta berkas Kartu BPJS Kesehatan serta Kartu Keluarga Amel yang kemudian akan di serahkan kepada Tim Jamkeswatch Sidoarjo untuk ditindak di Dinas Sosial Sidoarjo.

Selain itu, mereka juga menyerahkan donasi dan yang membanggakan adalah mereka membawakan seperangkat alat Sholat dan Jilbab untuk Amel. Saat penyerahan tersebut Khujairi menyampaikan, ini adalah bentuk dukungan kami sebagai sesama muslim untuk mendukung keputusan ibu Amel menjadi seorang mualaf.

“Jika sebelumnya Ibu Amel mengaku belum bisa sholat dan lain sebagainya maka dirinya berharap agar mau berusaha belajar sholat dengan datang ke Musholla. Tinggal mengikuti bagaimana gerakan yang dilakukan Imam dan jamaah lain,” tuturnya.

“Saya berharap ibu Amel tidak perlu khawatir tidak memiliki saudara sebab kami semua adalah saudara ibu Amel.”

Waat itu, Amel langsung membuka dan mengenakan jilbab yang diberikan kepadanya.

Sungguh apa yang mereka kerjakan adalah sesuatu yang luar biasa. Mengingat selain dukungan materiil juga memberikan dukungan moril spiritual .

Setelah beberapa saat meninggalkan rumah kontrakan tersebut,  Amel mengirimkan pesan singkat kepada Tim Kopi Rebo.

“Mas..Saya benar benar gak tau harus berbuat apa,Terus terang saya bingung sekali,rekan rekan begitu baik dan tulus sekali membantu saya dan Syifa, Saya sampai gak bisa berkata apa apa” tulis Ibu Amel via WhatsApp.

Pos terkait