Seberapa Penting Aksi Solidaritas Bagi Kaum Buruh?

Suasana Aksi Unjuk Rasa di PT. Budi Makmur Perkasa di Kabupaten Subang Jawa Barat

Subang, KPonline, – Dimulai sejak Rabu 4 November 2020, buruh-buruh PT. Budi Makmur Perkasa telah memulai aksi mogok kerja. Aksi mogok kerja yang sudah dimulai sejak pagi hari tersebut, sudah sah menurut Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Subang. Sehingga, hilang sudah kekhawatiran buruh-buruh PT. Budi Makmur Perkasa untuk menyuarakan suara-suara ketidak adilan yang mereka rasakan selama ini.

Bacaan Lainnya

Pun begitu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh buruh-buruh PT. Budi Makmur Perkasa, dan juga buruh-buruh yang lainnya, dalam pelaksanaan aksi mogok kerja yang sudah sah menurut perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Salah satunya adalah mengenai aksi solidaritas dari buruh-buruh yang lain, baik dari buruh-buruh FSPMI sendiri, maupun aksi solidaritas dari buruh-buruh serikat pekerja/serikat buruh yang lainnya. Baik itu aksi solidaritas antar daerah, lintas pabrik atau lintas bendera serikat pekerja/serikat buruh, atau aksi solidaritas dari massa aksi elemen yang lain. Seperti, elemen mahasiswa atau pun elemen-elemen yang mempunyai pandangan dan tujuan yang sama.

Aksi solidaritas yang akan dilakukan oleh serikat pekerja/serikat buruh, baik dari daerah lain maupun lintas bendera serikat pekerja/serikat buruh yang lain, dirasa penting untuk terus digaungkan. Karena pada hakikatnya, pandangan dan tujuan dari serikat pekerja/serikat buruh adalah sama, yaitu ingin mensejahterakan anggota-anggotanya. Sehingga, ketika ada buruh yang merasa dirugikan, atau katakanlah didzalimi oleh pihak pengusaha, maka tidak ada satu kata yang lain, selain melakukan aksi solidaritas secara bersama-sama.

Suasana Peserta Masa Aksi Unjuk Rasa di Area PT. Budi Makmur Perkasa Subang Jawa Barat

Rasa senasib sepenanggungan, bisa saja menjadi dasar dalam melakukan aksi solidaritas tersebut. Sebagai sesama buruh, baik itu buruh kerah biru atau pun buruh kerah putih, sudah seharusnya bisa saling menjaga dan memberikan perlindungan, dengan harapan akan muncul kekuatan kelas buruh yang sebenarnya. Bahkan, rasa kemanusiaan, bisa saja menjadi landasan buruh-buruh dalam menggerakkan massa aksi untuk memberikan aksi solidaritas.

Terlebih-lebih, jika ada aksi solidaritas yang diberikan oleh elemen mahasiswa, pelajar, petani atau bahkan organisasi masyarakat yang lainnya. Sehingga, dengan meluasnya aksi solidaritas dari berbagai elemen masyarakat, harapannya tekanan terhadap pihak pengusaha yang telah melakukan “kedzaliman” tersebut semakin kuat dan semakin hebat. Dan sudah menjadi rahasia umum, bahwasanya kekuatan kaum kapitalis ada di kekuatan modal. Akan tetapi, kekuatan modal dari kaum kapitalis tersebut, dapat dihalau, atau mungkin saja bisa dikalahkan dengan kekuatan massa aksi yang besar, massive dan terstruktur.

Jadi kapan kita akan memberikan aksi solidaritas kepada buruh-buruh yang sedang melakukan aksi mogok kerja? Atau kapan kita akan memberikan bantuan, atau minimal memberikan bantuan moral dan semangat juang, kepada buruh-buruh yang sedang berteduh di tenda-tenda perjuangan, buruh-buruh yang sedang mengalami PHK sepihak, atau buruh-buruh yang sedang mengalami perselisihan hubungan industrial lainnya? (RDW)

Pos terkait