Sebagai Buruh Perempuan, Jangan Takut Berjuang

Purwakarta, KPonline – Konvensi Perempuan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) IV, kali ini dilakukan secara virtual dan diikuti Biro Perempuan FSPMI dari berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya adalah Biro Perempuan FSPMI Kabupaten Purwakarta.

Agenda yang diadakan Dewan Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (DPP FSPMI) tersebut bertemakan “Menyongsong 20 Tahun Gerakan Buruh Perempuan FSPMI”. Dan berbagai permasalahan yang terjadi serta merugikan terhadap buruh perempuan pun dibahas.

Bacaan Lainnya

Berbicara buruh perempuan, mungkin masih banyak dari buruh-buruh perempuan saat ini, yang hak-haknya terabaikan oleh perusahaan.

Sehingga, dengan diadakannya konvensi biro perempuan FSPMI ke-4, bisa menambah wawasan para peserta yang mengikuti agenda tersebut.

Diantaranya adalah Endang Sri Ratna Ningsih, anggota biro perempuan dari Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Aneka Industri Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (PUK SPAI-FSPMI) PT. Wintextile.

“Setelah mengikuti Konvensi, saya jadi mengetahui apa saja permasalahan yang sering terjadi dan sedang dihadapi oleh buruh perempuan saat ini,” ungkap Endang.

Endang Sri Ratna Ningsih.

Lebih lanjut, Ia pun mengatakan bahwa dengan adanya konvensi biro perempuan FSPMI ke-4, wawasan saya terkait masalah perburuhan, terutama apa saja hak-hak yang harus didapat oleh buruh perempuan pun menjadi bertambah.

“Sebagai buruh perempuan, jangan takut untuk berjuang dalam menuntut hak-hak yang memang harus didapat sebagai buruh perempuan,” harap Endang.

Kemudian, Endang juga menambahkan bahwa betapa penting hadirnya organisasi buruh atau serikat pekerja atau serikat buruh dalam suatu perusahaan. Karena kebanyakan dari perusahaan, masih memandang rendah pekerja. Terutama, buruh perempuan yang mungkin masih dipandang lemah. Sehingga, banyak hak-hak pekerja yang juga mungkin belum diterima secara utuh oleh pekerja.

(Foto: Fajar Setiady)

Pos terkait