Aksi Mahasiswa Saat May Day Diwarnai Tembakan Water Canon, Massa Aksi Berhamburan

Aksi Mahasiswa Saat May Day Diwarnai Tembakan Water Canon, Massa Aksi Berhamburan

Semarang, KPonline – Ternyata tidak hanya kaum buruh saja yang merayakan May Day dengan Aksi Unjuk Rasa, ternyata dari elemen mahasiswa pun juga merayakan May Day yang diperingati tiap tanggal 1 Mei ini dengan aksi unjuk rasa seperti yang terjadi di Kota Semarang tepatnya di depan kantor DPRD Provinsi Jawa Tengah pada hari Rabu (1/5/2024).

Selain menyuarakan tentang kesejahteraan buruh akibat diundangkannya UU Cipta Kerja, para mahasiswa yang berasal dari gabungan mahasiswa di Semarang Raya juga menyuarakan tentang Pendidikan di Indonesia saat ini. Dimana negara saat ini melakukan komersialisasi, privatisasi, dan liberalisasi pendidikan terhadap masyarakat, yang membuat tidak teraksesnya pendidikan, serta harga pendidikan yang mahal apalagi bagi buruh yang sudah terlindas oleh upah murah akan semakin sulit untuk dapat membiayai anak-anak mereka sampai ke jenjang perguruan tinggi .

Pendidikan merupakan hak dasar dan fundamental yang wajib dipenuhi oleh negara sebagai fungsinya. Namun hari ini, pendidikan juga dikomodifikasi. Hak-hak dasar pendidikan seluruh anak negeri harus terwujud. Pemenuhan infrastruktur pendidikan di pelosok, pemenuhan kuantitas, kualitas serta gaji para guru sebagai buruh pendidikan di pelosok, guru-guru honorer di daerah-daerah yang diabaikan oleh negara harus segera mendapat kebijakan yang berperspektif.

Akan tetapi unjuk rasa yang dilakukan oleh ratusan mahasiswa ini ternoda akibat adanya sedikit chaos dengan aparat kepolisian. Dari apparat kepolisian terpaksa menembakkan water canon ke arah  demonstran karena mereka memaksa masuk ke dalam halaman DPRD Provinsi Jawa Tengah untuk membacakan aspirasinya dan ditolak oleh kepolisian. Sedikitnya satu orang terluka akibat insiden tersebut.

“Woi! Kami hanya ingin membacakan tuntutan kami di halaman kantor rakyat. Kenapa diperlakukan seperti ini,” teriakan salah satu mahasiswa.

Ketika ketegangan sedikit mereda, massa aksi dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Jawa Tengah mulai datang menuju Kantor Gubernur Provinsi Jawa Tengah yang juga akan melakukan aksi unjuk rasa. Akhirnya unjuk rasa pun dilanjutkan kembali.

Adapun tuntutan dari mahasiswa tersebut antara lain :

  1. Wujudkan kesejahteraan guru dan dosen honorer
  2. Berikan fasilitas Pendidikan yang layak dan merata
  3. Stop komersialisasi Pendidikan dan wujudkan Pendidikan gratis berkualitas
  4. Sahkan RUU Sisdiknas
  5. Mewujudkan system yang tepat dan adil terhadap penerima beasiswa
  6. Revisi Kemendikbud No 02 tahun 2024
  7. Wujudkan ruang aman di lingkungan Pendidikan dari kekerasan dan pelecehan seksual

Selain itu terdapat juga tuntutan dari mahasiswa yang menyuarakan tentang kesejahteraan buruh seperti :

  1. Cabut UU Cipta Kerja dan PP turunannya
  2. Tolak upah murah Jawa Tengah dan wujudkan upah layak nasional
  3. Berikan jaminan dan perlindungan terhadap buruh Perempuan
  4. Hapuskan system kontrak, magang dan outsourcing
  5. Stop pemberangusan serikat pekerja dan hentikan kriminalisasi terhadap Gerakan rakyat
  6. Hapus sistem kemitraan palsu dan berikan kepastian hak normative bagi ojol / driver
  7. Berikan perlindungan dan jaminan sosial pekerja migran dan ABK migran
  8. Sahkan RUU PPRT
  9. Stop relokasi industry yang berdampak terhadap lingkungan
  10. Wujudkan stabilitas harga produk pertanian dan pangan nasional
  11. Perlindungan dan jaminan sosial terhadap buruh pantura yang terdampak banjir rob

(sup)