Jakarta, KPonline–Ribuan anggota Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dari berbagai wilayah di Indonesia merayakan ulang tahun ke-26 organisasi mereka dengan penuh semangat. Melalui berbagai platform media sosial, termasuk Facebook, mereka mengucapkan selamat dan berbagi pengalaman perjuangan mereka sebagai bagian dari FSPMI.
Salah satu unggahan yang menarik perhatian datang dari Iwan Budi Santoso, Koordinator Liputan Nasional Media Perdjoeangan. Dalam postingannya, ia tidak hanya mengucapkan selamat ulang tahun untuk FSPMI, tetapi juga mengadakan giveaway spesial. Ia berjanji akan membagikan sepuluh hadiah kepada anggota yang berbagi pengalaman menarik mereka selama bergabung dengan FSPMI. Hadiah tersebut terdiri dari dua jaket varsity, tiga kaos, dan lima topi dengan sablon logo HUT FSPMI.
“Saya akan membagikan ke sepuluh orang dengan rincian 2 jaket varsity, 3 kaos, dan 5 topi dengan sablon Logo HUT FSPMI. Caranya, tulis pengalaman menarik Anda selama bergabung dengan FSPMI di kolom komentar,” tulis Iwan dalam unggahannya.
Tak butuh waktu lama, postingan tersebut pun dibanjiri komentar dari berbagai anggota FSPMI yang ingin berbagi kisah mereka. Salah satu komentar yang mencuri perhatian datang dari seorang anggota dengan nama Bintang Merah. Dalam komentarnya, ia membagikan perjalanan panjangnya dalam dunia serikat pekerja sejak tahun 1990-an, sebelum akhirnya bergabung dengan FSPMI pada tahun 2012.
Bintang Merah mengisahkan bagaimana ia mulai mengenal serikat pekerja melalui SP LEM SPSI di sektor garment dan sepatu, serta keterlibatannya dalam Aliansi Buruh Menggugat (ABM) Jakarta pada tahun 1997. Setelah vakum selama beberapa tahun, ia kembali aktif pada 2011 dengan membentuk serikat pekerja tingkat perusahaan (SPTP) dan akhirnya bergabung dengan FSPMI pada 2012.
Ia juga mengenang momen penting dalam perjuangan buruh, termasuk keberhasilannya dalam gugatan terhadap Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) di PTUN yang berujung pada kenaikan upah. Ia turut serta dalam aksi besar yang menyebabkan penutupan akses tol dan mengguncang pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat itu.
Setelah resmi bergabung dengan FSPMI, ia aktif mengikuti pendidikan organisasi, bahkan bergabung dengan Garda Metal meskipun harus mengeluarkan dana pribadi. Ia mengungkapkan bahwa perjuangannya tak selalu mudah, sering kali bersinggungan dengan oknum pengurus yang diduga memanfaatkan nama besar FSPMI untuk kepentingan pribadi di lingkup perusahaan. Namun, ia tetap teguh menjaga marwah organisasi dan terus berjuang demi kesejahteraan buruh.
Kini, meskipun sudah resign dari perusahaan sejak 2017 dan menyandang status “Veteran Buruh,” Bintang Merah tetap aktif dalam berbagai aksi dan instruksi organisasi sebagai bagian dari Garda Metal.
“Jayalah selalu FSPMI, happy milad ke-26, tetaplah konsisten berjuang untuk menang. Salam sehat selalu buat semua kawan-kawan pejuang buruh, bravo Garda Metal… Salam RESOLUSI,” tulisnya di akhir