Puisi dan Doa Pengiring Perjuangan Kaum Buruh

Bogor, KPonline – Ada hal yang menarik dalam Konsolidasi Akbar PUK SPAI-FSPMI PT. Megasari Makmur. Kegiatan tersebut selain diisi orasi dan motivasi, pada akhir acara juga diisi pembacaan puisi dan istighosah. Seni dan agama pun bisa menjadi salah dua jalan dalam mengiringi perjuangan kaum buruh.

Masih ingatkah kita dengan Widji Widodo yang lebih dikenal dengan Widji Thukul? Puisi-puisinya mampu menggelorakan semangat kaum buruh dan kalangan mahasiswa di waktu lampau. Lewat kesenian perjuangan kaum buruh pun akan bertambah warnanya. Karena tidak semua orang mempunyai kemampuan berkesenian dan mempunyai jiwa seni.

Bacaan Lainnya

Lewat puisi, “uneg-uneg” yang tersimpan didalam hati bisa kita tuangkan kedalam bentuk tulisan. Pengolahan kata dan pemilihan kalimat yang tepat dalam suatu peristiwa, akan mampu menggambarkan peristiwa yang terjadi baik itu di masa lampau, masa kini bahkan menyatakan suatu pengharapan dan cita-cita di masa depan. Bahkan menceritakan suatu kejadian dan peristiwa melalui “permainan kata-kata” membutuhkan intuisi dan darah seni yang mumpuni.

Sebut saja Iqbal, salah seorang anggota PUK SPAI-FSPMI PT. Megasari Makmur yang membawakan puisi buatannya sendiri. Dengan penuh penjiwaan, Iqbal menyoroti hiruk pikuk kehidupan buruh yang serba sulit. Kehidupan kaum buruh yang selalu dihimpit praktek-praktek kapitalistik. Kaum buruh merana didalam suatu negeri yang katanya kaya raya.

Lain lagi dengan Dedi Wahdiat, yang merupakan Ketua PUK SPAI-FSPMI PT. Megasari Makmur. Dia merefleksikan kegundah gulanaan kaum buruh dalam menghadapi hidup. Kata-katanya membangkitkan semangat kaum buruh agar kembali menyatukan kekuatan kaum buruh. Kalimat-kalimat yang digunakan mengajak kaum buruh untuk merasakan apa yang sedang dirasakan oleh buruh-buruh yang ter-PHK.

Pada bagian akhir, pembacaan doa yang disertai istighosah yang dilakukan oleh seluruh peserta Konsolidasi Akbar yang dipimpin oleh Arif salah seorang anggota PUK SPAI-FSPMI PT. Megasari Makmur.

Doa adalah sesuatu hal yang wajib dilakukan oleh semua orang. Perjuangan dan doa sepertinya dua hal yang tak bisa dipisahkan. Doa tanpa perjuangan yang gigih dan sungguh-sungguh hanya akan menghasilkan kesia-siaan belaka. Begitu juga dengan perjuangan yang tanpa diiringi tanpa doa, seakan-akan perjuangan itu akan dihinggapi rasa kesombongan.

Perjuangan kaum buruh yang gigih dan dilakukan dengan sungguh-sungguh lalu disertai dengan doa yang khusu’. Lalu mempasrahkan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuaaa, atas segala usaha yang telah dilakukan, akan semakin menjadikan perjuangan kaum buruh terasa indah.

Pos terkait