Prabowo – Sandi Siap Wujudkan Kedaulatan Pangan

Buruh perempuan memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. KORAN PERDJOEANGAN/Kahar S. Cahyono

Jakarta, KPonline – Saya menyambut baik hasil Ijtima Ulama II yang menegaskan dukungannya untuk Prabowo – Sandi. Terlebih lagi, dukungan yang diberikan oleh Ulama didasari pada sebuah gagasan untuk menjadikan Indonesia lebih baik lagi.

Gagasan itu tertuang dalam 17 pakta integritas. Hal yang sama juga dilakukan kaum buruh ketika menyatakan dukungan kepada Prabowo Subianto, dengan Sepuluh Tuntutan Buruh dan Rakyat (SEPULTURA).

Bacaan Lainnya

Dengan demikian, kita tidak sedang mendukung orang. Tetapi sedang memperjuangkan gagasan kita agar diimplementasikan dalam kebijakan pemerintah — kelak ketika Presiden yang kita dukung menang.

Menariknya, dalam pakta intergritas, Ulama tidak hanya berbicara tentang agama. Tetapi juga menyangkut permasalahan politik, ekonomi, dan sosial kemasyarakatan. Sesuatu yang memberikan keyakinan kepada saya, bahwa ini memang semata-mata demi Indonesia.

Kita bisa melihat, salah satu butir dalam pakta integritas menyebutkan, Prabowo – Sandi “Siap menjamin kehidupan yang layak bagi setiap warga negara untuk dapat mewujudkan kedaulatan pangan, ketersediaan sandang dan papan.”

Terkait dengan kedaulatan pangan, hal ini sejalan dengan perjuangan KSPI. Beberapa kali, KSPI turun ke jalan meminta agar Pemerintah mengendalikan harga-harga. Termasuk di dalamnya tuntutan untuk mewujudkan kedaulatan pangan, agar Indonesia tidak tergantung pada asing.

Dalam isu TRIRURA yang sering digaungkan KSPI (Tiga Tuntutan Buruh dan Rakyat), butir pertama tegas disebutkan: Turunkan Harga Beras, Listrik, dan BBM – Wujudkan Kedaulatan Pangan dan Energi.

Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi kaum buruh, khususnya KSPI untuk tidak mendukung ijtima ulama. Mendukung ijtima ulama adalah mendukung Indonesia menjadi lebih baik. Adapun pintu masuknya adalah dengan memenangkan Prabowo – Sandi dalam Pilpres 2019.

Pos terkait