Pertemuan dengan Novel Baswedan

Sekretaris Umum SPEE FSPMI Judi Winarno, Penyidik KPK Novel Baswedan, Sekretaris Jenderal ASPEK Indonesia Sabda Pranawa Djati, Direktur LBH Jakarta periode 2015 - 2018 Alghiffari Aqsa. MEDIA PERDJOEANGAN/Kahar S. Cahyono

Jakarta, KPonline – Penyidik Novel Baswedan sempat hadir dalam acara serah terima jabatan Direktur LBH Jakarta dari Alghiffari Aqsa ke Arif Maulana yang diselenggarakan Jum’at sore, tanggal 8 September 2018.

Dalam sambutannya, Alghif juga menyinggung masalah Novel yang mendapat teror dengan cara disiram air keras di bagian muka. Ia juga meminta agar direktur penggantinya akan terus mengawal dan menguatkan KPK.

Bacaan Lainnya

Melihat Novel, tetiba saya teringat dengan cerita Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan.

Menurut Zulkifli, Prabowo Subianto akan melakukan penegakan hukum yang merata, adil dan tanpa pandang bulu. Zulkifli mengaku sempat bertanya kepada Prabowo, apakah ia akan sanggup menuntaskan kasus teror terhadap Novel Baswedan?

“Pak, itu kalau kasus Novel Baswedan kalau (di bawah pemerintahan) Bapak berapa lama? Lalu, dijawab oleh Beliau: ‘tiga bulan kelar’,” ujar Zulkifli menirukan pernyataan Prabowo semalam.

Itu lah, kata Zulkifli, yang menjadi salah satu alasan, PAN tetap mendukung dan mengusung Prabowo sebagai capres untuk pemilu 2019.

“Karena Pak Prabowo berniat mengembalikan kedaulatan seluruh rakyat Indonesia sesuai cita-cita Indonesia merdeka,” tegasnya.

Novel Akan Tagih Janji Prabowo

Nampaknya, Novel Baswedan mendengar janji capres Prabowo Subianto yang mengatakan bisa menuntaskan kasus teror air keras dalam waktu tiga bulan.

Dilansir IDN Times, Novel sudah tidak ingin di-PHP soal kasusnya. Karena itu, Novel Baswedan akan menagih janji Prabowo Subianto untuk menuntaskan kasusnya. Tentu saja dengan catatan, jika Prabowo terpilih sebagai Presiden dalam pemilu tahun 2019

Novel mengaku sempat yakin terhadap janji dari Presiden Joko “Jokowi” Widodo, namun toh hingga saat ini, janji tersebut belum terealisasi.

“Konteks di sini bukan hanya sekedar janji untuk saya. Tetapi, lebih mengingatkan para politisi agar berpihak kepada penegak hukum dan peduli terhadap pemberantasan korupsi. Jadi, tidak berpihak kepada saya saja,” tegas Novel.

Saya rasa, Novel adalah simbol dari keberanian melawan korupsi. Ia tahu tantangan yang dihadapi tidaklah kecil. Namun demikian, Novel tidak akan mundur setapak pun.

Novel menginspirasi kita untuk terus menyuarakan keadilan dan kebenaran, apapun resikonya.

Pos terkait