Pembukaan Jambore Nasional Perempuan FSPMI

Bogor, KPonline  -Alunan ayat-ayat suci Al Qur’an yang dibacakan oleh Nur Khanifah menjadi pembuka dalam acara Jambore Nasional Perempuan FSPMI yang diselenggarakan di Villa Semak Daun, Ciawi, Bogor. Dengan harapan, agar jalannya kegiatan acara Jambore Nasional Perempuan FSPMI berjalan dengan lancar.

Panitia Jambore Nasional Perempuan FSPMI yang diwakili oleh Pipin Supinah mengucapkan banyak terima kasih atas segala dukungan yang pada akhirnya Jambore Nasional Perempuan FSPMI terlaksana. Jambore Nasional Perempuan FSPMI ini merupakan kali pertama yang dilaksanakan oleh kawan-kawan buruh perempuan FSPMI. “Dan semoga akan ada Jambore Nasional Perempuan FSPMI yang lainnya kedepan” ungkap Pipin Supinah didepan ratusan perempuan yang hadir dalam acara pembukaan Jambore Nasional Perempuan FSPMI.

Bacaan Lainnya

“Keterlibatan kaum buruh perempuan dalam organisasi sudah mulai menggeliat. Prosentase 30% keterlibatan kaum perempuan dalam FSPMI sudah mulai terlihat, baik dalam usulan maupun dalam menentukan sebuah kebijakan” terang Mundiah selaku Vice President FSPMI Bidang Perempuan. Dan harapan kedepannya, peran kaum perempuan dalam pergerakan dan perjuangan kaum buruh, akan semakin terlihat dan berdampak dalam menentukan sebuah kebijakan.

Dari masing-masing PP SPA memberikan sambutan, baik disampaikan secara langsung maupun melalui perwakilannya yang turut serta hadir di dalam acara kegiatan Jambore Nasional Perempuan FSPMI kali ini. Dari PP EE melalui Yudi Prayitno mengungkapkan keinginan, agar pada 2021 nanti, akan muncul kader-kader FSPMI dari kaum perempuan.

Senada dan seirama antara Prihanani dan Nani Kusmaeni, dua tokoh perempuan FSPMI yang saat ini memegang posisi yang cukup penting di DPP FSPMI. Peranan kaum perempuan di FSPMI sejak berdirinya organisasi ini, sudah tidak perlu diragukan lagi. Lembaran-lembaran sejarah telah mencatat bahwa peran penting dari kaum perempuan sudah tertulis oleh tinta emas.

Perjalanan panjang organisasi FSPMI masih akan terus membutuhkan sentuhan kaum perempuan kedepannya. Karena dari kaum perempuanlah, lahir generasi-generasi penerus pergerakan dan perjuangan kaum buruh.

Pos terkait