Panusunan Siregar Minta Pemerintah Serius Atasi Masalah Ketenagakerjaan di Batam

Batam,KPonline – Dalam audiensi dengan jajaran Pemko Batam, Selasa (6/2/19) Ketua PC SPPJM Batam Panusunan Siregar merasa sangat miris dan prihatin atas mahalnya biaya sertifikasi.

Menurutnya, seharusnya pembuatan sertifikat kompetensi tidak mempersulit pekerja. “Kalau biayanya mahal, sulit membuatnya, pasti sedikit pekerja yang berminta membuat sertifikat kompetensi. Padahal, sertifikat kompetensi sangat dibutuhkan oleh pekerja.” Ungkapnya

Bacaan Lainnya

Ia menambahkan membengkaknya angka pengangguran yang ada di Kota Batam tidak diimbangi dengan kecekatan pemerintah daerah dan pihak terkait untuk mengantisipasinya. Pengangguran yang sebagian besar tamatan SLTA tidak mempunyai keahlian khusus seperti permintaan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di kota industri ini. Kesempatan inilah yang di manfaatkan oleh swasta dengan mendirikan lembaga pelatihan yang memungut biaya mahal. Akibatnya, hanya mereka yang berkantong tebal saja yang bisa mengikuti pelatihan seperti ini.

Masalah lainnya, tingkat SDM di Batam yang masih rendah. Sehingga banyak jabatan penting dipegang oleh Tenaga Kerja Asing (TKA).

“Di sisi lain pemerintah daerah masih saling tarik ulur untuk mengaktifkan Balai Latihan Kerja (BLK) yang sudah bertahun-tahun mangkrak. Sangat disayangkan bila BLK tidak difungsikan, padahal pekerja sangat membutuhkan pusat-pusat pelatihan untuk meningkatkan keahlian.”

Seyogyanya semua pihak harus mendorong BLK agar segera di fungsikan kembali dan bekerja sama dengan sekolah formal seperti SMK dan politeknik, sehingga ilmu yang dipelajari di SMK dan politeknik sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, dan BLK harus lebih tahu apa kebutuhan industri, sehingga ilmunya perlu ditularkan di SMK dan politeknik, agar lulusannya siap pakai.

Balai Latihan Kerja (BLK) di Kota Batam sangat dibutuhkan untuk mengembangkan keterampilan di semua sektor di kota industri

Di samping itu Panusunan juga menyoroti maraknya Perusahaan yang masih mengambil tenaga kerja dari luar Batam, ini sungguh ironis mengingat banyak tenaga kerja lokal di Batam tengah menganggur dan butuh pekerjaan. Akan tetapi, perusahaan industri malah merekrut tenaga kerja dari luar Pulau Batam, sementara pihak pihak terkait seakan tutup mata saja

Pos terkait