Napak Tilas Para Relawan Pejuang Hati Gandeng Jamkeswatch Di Semarang

Semarang, KPonline – Sutriyono, founder Rumah Singgah Pejuang Hati mengajak para relawan untuk napak tilas di Semarang, Rabu (2/1/2019). RSUP Kariadi dipilih sebagai titik utama napak tilas.

Diketahui bahwa di RSUP Kariadi inilah yang menjadi pelopor pertama kali dilakukannya operasi cangkok hati pada tahun 2005 yaitu atas nama pasien Ananda Lulung, putera dari Bapak Didit yang mana saat ini juga mendirikan yayasan sendiri untuk membantu pasien kerusakan hati.

Bacaan Lainnya

Selain napak tilas, para punggawa di rumah singgah pejuang hati ini juga membentuk relawan pejuang hati Jateng yang berposko di Jl. Tlogosari Raya I No.30 Semarang tepatnya di rumah orang tua ananda Felish, salah satu pasien Atresia Bilier (AB) yang telah gugur.

Disini relawan Pejuang Hati menggandeng relawan Jamkeswatch Jateng untuk membantu meng-evakuasi ketika ada pasien berdiagnosa AB. Menanggapi hal tersebut, DPD Jamkeswatch Kab. Demak, Cici Malia Astuti memberikan apresiasinya.

“Tentu saja hal ini sangat membantu bagi para relawan Jamkeswatch Jateng dalam memberikan sosialisasi kepada orang tua yang anaknya mengidap sakit AB, baik melalui pendekatan psikis maupun materi,” ungkapnya.

Selain berkolaborasi dengan para relawan Pejuang Hati, Sutriyono atau yang akrab dipanggil Pak Tri juga menggandeng yayasan yang dimiliki oleh Bapak Didit, ayahanda ananda Lulung yang telah gugur usai menjalani cangkok hati pada 2005 silam.

Terakhir dalam pertemuan napak tilas tersebut, Cici Malia yang kala itu juga hadir bersama DPD Jamkeswatch Kota Semarang, Budi Susanto dan beberapa relawan Jamkeswatch Jateng mengucapkan terima kasih.

“Alhamdulillah, dari sini para relawan Jamkeswatch terbantu dengan adanya kegiatan ini, kami ucapkan terima kasih kepada para Pejuang Hati, sedikit banyak kami menjadi bertambah pengetahuan tentang apa itu Atresia Bilier,” tutup Cici.(Afg/Cici)

Pos terkait