Sidoarjo, KPonline – Kabar putusnya kerjasama antara RS Anwar Medika dengan BPJS Kesehatan beberapa hari ini santer terdengar dan menggemparkan masyarakat Sidoarjo dan sekitarnya.
Di media sosial bahkan beberapa postingan netizen mengeluhkan terputusnya kerjasama ini akan berdampak pada pelayanan kesehatan pasien terutama pasien HD, rehabilitasi dan pelayanan kesehatan berkelanjutan lainnya.
Sri Handayani, salah seorang relawan Jamkeswatch Sidoarjo membenarkan hal itu dan memberikan tanggapan.
“Iya benar, PKS antara RSAM dan BPJS Kesehatan Sidoarjo akan berakhir pada akhir tahun ini. Tetapi pihak manajemen RSAM informasinya masih mengupayakan negosiasi, apabila tidak ada kesepakatan maka mulai 1 Januari 2024, kerjasama itu akan selesai,” Terangnya pada media, (26/12/2023).
Disinggung soal berbagai rumor yang beredar tentang alasan kenapa PKS tidak diperpanjang, Sri meminta masyarakat tidak berprasangka dan menunggu pernyataan dari pihak terkait.
Sebagai relawan dan juga Calon Legislatif DPRD I Provinsi Jawa Timur dari Partai Buruh untuk dapil Sidoarjo, Sri akan berupaya memastikan masyarakat tetap terlayani kebutuhan medisnya dan tidak kehilangan haknya dalam Jaminan Kesehatan.
“Terlepas dari masalah PKS, pelayanan kesehatan dan hak kesehatan masyarakat wajib terpenuhi. Bersama dengan relawan Jamkeswatch dan lintas organisasi lainnya, kita akan pastikan masyarakat tidak terlantar dan terabaikan haknya. Kalau masyarakat ada kendala, dapat menghubungi kami,” Ucapnya.
Koordinator Daerah Jamkeswatch Sidoarjo Khoirul Anam mendukung apa yang disampaikan oleh Sri.
“Kami minta masyarakat tidak terseret isu dan berspekulasi, apakah PKS itu terputus karena pelanggaran, politisasi atau hal lainnya. Kami dari Jamkeswatch siap membantu terwujudnya pelayanan dan hak kesehatan bagi masyarakat Sidoarjo. Yang terpenting itu nasib pasien dan hak masyarakat itu bagaimana? Itu yang kita pastikan,” Tegasnya.
Anam meminta masyarakat tetap tenang, Pria yang juga menjabat sebagai Pimpinan Cabang SPL FSPMI Sidoarjo ini menyampaikan jika dalam pelayanan kesehatan masyarakat mendapatkan kendala, Jamkeswatch akan bersedia memberikan bantuan.
Jamkeswatch Sidoarjo akan secepatnya berkirim surat untuk memastikan masalah terputusnya PKS ini sekaligus memperjelas terkait sistem rujukan, ketersediaan alat/dokter, sebaran pasien dan kesiapan lainnya dalam pelayanan kesehatan yang selama ini dilayani di RSAM.
Ketika dicoba konfirmasi, pucuk pimpinan BPJS Kesehatan Sidoarjo dikabarkan sedang menjalankan ibadah umroh dan belum bisa memberikan keterangan.
Dari pantauan Jamkeswatch, RSAM tidak kali ini saja mengalami guncangan pelayanan kesehatan. Pada awal tahun, RSAM bersama RS swasta lainnya di Sidoarjo pernah terputus pelayanan kesehatan dengan penjaminan dari program Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin yang dikelola oleh pemerintahan Sidoarjo. Saat itu pelayanan pembiayaan JKMM dialihkan ke RSUD Kota Sidoarjo dan RS Sidoarjo Barat yang saat itu baru berdiri.
Ketika itu, ribuan eks pasien RS Swasta dan masyarakat miskin mengalami kesulitan mendapatkan pelayanan dan akses kesehatan. Melalui Jamkeswatch masyarakat berharap pelayanan kesehatan tidak terhambat dan hak kesehatannya tetap didapatkan.
Ipang