Memparodikan Spanduk ‘Jangan Pilih Capres Jahat’ Lewat Cerpen

Jakarta, KPonline – Cerpen Ari Wulandari berjudul Jangan Pilih Cakades Jahat; Yang Kamu Lakukan Padaku Itu Jahat yang diterbitkan koranperdoeangan.com saya kira merupakan parodi yang cerdas. Meski settingnya adalah pemilihan kepala desa, dengan gampang kita bisa menebak jika cerpen itu semacam parodi atas spanduk bertuliskan ‘jangan pilih capres jahat’.

Dengan demikian, saya kira, yang dimaksud Ari sebagai Calon Kepada Desa (Cakades) itu sesungguhnya adalah Calon Presiden (Capres). Seperti dalam Pilpres, dalam setting cerita itu ada dua calon yang akan berlaga. Kesamaan yang saya kira tidak kebetulan.

Dalam cerpen Ari, spanduk ‘angan pilih cakades jahat’ itu dipasang oleh perempuan yang gagal menikah dengan salah satu Cakades. Padahal gaun pengantin sudah disiapkan. Pun undangan sudah disebar. Tetapi, beberapa jam lagi pesta akan digelar, lelaki yang menjadi Cakades itu membatalkan pernikahan.  Satu hal yang membuatnya sakit hati, ia justru bersanding dengan wanita lain, hasil perjodohan oleh teman-temannya.

Pada bagian kisah ini mengingatkan kita pada Mahfud MD, yang disebut-sebut media sebagai korban PHP.

Perempuan itu mengaku tidak kecewa. Tetapi ia diam-diam melakukan pembalasan dendam dengan memasang spanduk bertuliskan: Jangan Pilih Cakades Jahat.

“Apa yang kamu lakukan itu jahat…,” kata perempuan yang di PHP itu di bagian akhir cerpen. Ini sekaligus menjadi jawaban, siapa sesungguhnya Cakades jahat yang dimaksud dalam spanduk itu. Tentu saja, yang disebut jahat si perempuan tadi adalah lelaki yang telah tega mencampakannya di penghujung pesta.

Sayangnya, cerita itu hanya fiksi. Anda bisa membacanya di sini: Jangan Pilih Cakades Jahat; Yang Kamu Lakukan Padaku Itu Jahat