Kurangnya Perhatian BPJS Kesehatan Terhadap Peserta

Bogor, KPonline – Sugianto, salah seorang peserta BPJS Kesehatan mengungkapkan kepada Media Perdjoeangan, perihal betapa sulitnya mendapatkan pelayanan kesehatan dengan menggunakan jaminan BPJS Kesehatan. “Bayar iuran BPJS Kesehatan saya tidak pernah menunggak, bahkan saya tidak pernah telat. Saat seperti ini begitu sulit mendapatkan pelayanan kesehatan buat anak saya, yang saya rasakan sebagai peserta BPJS Kesehatan.

Rasanya hina banget bagi saya, mencari kesana kemari, disaat anak saya membutuhkan ruangan NICU/PICU. Saya berkeliling Bogor, sejak pukul 23:00 WIB sampai pukul 07:30 WIB. Banyak rumah sakit yang sudah saya datangi, sekitar ada 9 rumah sakit. Yang terakhir pukul 07:20,.ke RSUD Ciawi, tapi ruangan rawat inap sudah penih” ungkap Sugianto.

Bacaan Lainnya

“Sempat juga mempertanyakan tentang jaminan kesehatan yang saya gunakan. Yang membuat saya kaget dan bertanya-tanya adalah saat petugas (staff rumah sakit) menjawab seluruh ruangan rawat inap penuh. Setiap rumah sakit yang saya datangi, jawabannya selalu begitu. Apa karena saya peserta BPJS Kesehatan, sehingga jawabannya selalu penuh ?” mimik wajah Sugianto menyiratkan kekesalan.

“Hingga saya berpikir, apakah pasien peserta BPJS Kesehatan tidak ada harganya sama sekali? Padahal saya rutin membayar iuran BPJS Kesehatan, setiap bulan, tanpa terlambat” dengan nada lirih, sambil menitikkan air mata.

“Keluarga saya berjumlah 4 orang, yang kesemuanya ikut kepesertaan kelas 3 BPJS Kesehatan. Kalau dihitung-hitung, satu bulan saya harus membayar Rp 168.000. Dan dalam satu tahun saya harus mengeluarkan uang sebanyak Rp 2.016.000. Dan itu bukan uang yang sedikit bagi saya dan keluarga, karena saya hanya seorang pedagang basreng (baso goreng) dipinggir jalan” lanjut Sugianto.

“Saya cuma berharap, dari pihak BPJS Kesehatan harus ada yang mengawasi saat ada pasien peserta BPJS Kesehatan membutuhkan pelayanan kesehatan yang tidak dilayani dengan baik” tutur Sugianto kepada Media Perdjoeangan.

Menyikapi kasus keluhan pasien peserta BPJS Kesehatan seperti ini, Aden Artajaya selaku Ketua DPD Jamkeswatch Bogor mengatakan, “Hal ini harus menjadi perhatian serius bagi BPJS Kesehatan. Karena sudah menjadi tugas dan kewajiban bagi BPJS Kesehatan untuk memperbaiki pelayanan kesehatan, terhadap peserta BPJS Kesehatan disaat ada keluhan” ujar Aden.

“Jamkeswatch Bogor menyampaikan kasus keluh kesah peserta BPJS Kesehatan ini, dengan tujuan agar BPJS Kesehatan selaku Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan Nasional, ikut andil mengawasi dan apabila terbukti dari pelayanan kesehatan tidak sesuai dengan standar operasional dan prosedur, tentunya BPJS Kesehatan bisa memberikan teguran kepada fasilitas kesehatan tersebut” lanjut Aden.

Sugianto dan keluarga mengucapkan banyak terima kasih kepada Jamkeswatch Bogor, karena sudah dibantu dalam hal mencari rumah sakit rujukan, terutama ruangan NICU/PICU bagi anaknya. Pencarian ruangan NICU/PICU berakhir, ketika pihak RSUD Ciawi menghubungi Sugianto, bahwa ada ruangan NICU/PICU yang kosong. (RDW)

Pos terkait