Konsolidasi Akbar FSPMI Jawa Timur Bareng Said Iqbal

Surabaya, KPonline – Bertempat di Kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Jawa Timur, Jl. Simo Pomahan II, Blok B2/2 Surabaya, Senin (02/03/18) puluhan buruh beserta pimpinan buruh, yang tergabung dalam aliansi Konfederasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (KSPI), menghadiri agenda Konsolidasi Akbar FSPMI Jawa Timur dalam rangka persiapan Mayday tanggal 1 Mei 2018 ini.

Konsolidasi Akbar yang juga turut dihadiri langsung oleh Ir. H. Said Iqbal SE (Presiden FSPMI – KSPI) dan Riden Hatam Aziz SH (Sekjen FSPMI), berjalan lancar, tertib dan meriah, karena beliau adalah merupakan salah satu sosok yang juga sangat di kagumi oleh kaum buruh/pekerja di Jawa Timur.

Bacaan Lainnya
Konsolidasi Akbar FSPMI Jawa Timur Bareng Said Iqbal

Dalam kesempatan tersebut, Riden selaku sekjen FSPMI turut menjelaskan beberapa hal, terkait hasil rapat KSPI di Jakarta pada Februari 2018 lalu, yakni :

1. Isu dan teknis aksi Mayday 2018
Tema mayday tahun ini “Negara Sejahtera (welfare state), Akhiri Kerakusan Korporasi.
Peserta aksi Mayday wajib memakai kaos yang seragam/sama, dan resmi intruksi dari FSPMI, bertuliskan tema mayday tahun ini.
Banner dan Spanduk bertuliskan isu nasional dan lokal (Cabut PP 78 & Tolak Upah Murah, Turunkan Harga Beras & Listrik, Jaga Ketahanan Pangan & Energi, Pilih Capres yang Pro Buruh & Rakyat)

2. Pernyataan sikap organisasi di bidang Politik
Organisasi FSPMI – KSPI menyatakan sikap akan mendukung siapapun capres dan cawapres yang pro terhadap rakyat/buruh dan berani menandatangani kontrak politik dengan buruh/rakyat. Dan pernyataan sikap tersebut akan di ambil di tanggal 01 Mei 2018, bertepatan dengan hari buruh internasional atau Mayday

Said Iqbal pun juga tak lupa memberikan sambutan sekaligus intruksi secara lisan kepada peserta rapat yang hadir, terkait apa yang harus di lakukan saat mayday tahun ini.

“Mari segera hentikan kerakusan korporasi jahat yang hingga saat ini terus menguasai kekuatan perekonomian di negara kita, karena yang seharusnya paling berkuasa adalah kita rakyat pekerja/buruh, bukan mereka!, ” ujar Iqbal dalam rapat tersebut.

Pimpinan buruh yang juga tergabung sebagai anggota aktif organisasi buruh dunia atau ILO ini pun menambahkan “Negara (Indonesia) yang super agraris yang pada pemerintahan sebelumnya, pernah mengekspor hasil bumi bahkan pernah menggratiskan ekspor hasil buminya untuk solidaritas antar negara ASEAN (jaman Soekarno), sekarang kok malah mengimpor barang/kebutuhan pokok dari luar negri, negara macam apa ini?” tanya beliau.

Jazuli selaku sekjen Dewan Pimpinan Wilayah FSPMI Jawa Timur, juga menambahkan bahwa progres politik lokal di Jawa Timur hingga saat ini sudah berjalan dengan baik, konsep dan lobby politik pun sudah mencapai tahap kesepakatan berupa adanya kontrak politik dengan salah satu bakal calon gubernur Jawa Timur nomer urut 2, yakni Gus Ipul – Mbak Puti.

“Hingga saat ini, Gus Ipul lah yang dinilai selalu merespon obrolan kita di bidang ketenagakerjaan, apalagi setelah tahu data real (sesuai
fakta dilapangan) yang telah kita kumpulkan, terkait adanya disparitas upah antara wilayah ring 1 dengan wilayah sekitarnya yang terpaut cukup jauh selisih upah minimumnya, padahal harga bahan pokok di daerah sana hampir sama persis dengan harga bahan pokok yang terdapat di wilayah ring 1 dan beliau berjanji kepada kita akan menghapus dan meminimalkan kesenjangan upah yang terjadi di wilayah tersebut, plus memperjuangkan upah sektoral kepada daerah kab/kota yang hingga saat ini masih belum ada UMSK-nya” tambah Jazuli.

(Bobby – Sopir Ambulan)

Pos terkait