Konsolidasi Akbar Atau Terpapar?

Bogor, KPonline – Menengok ke konsolidasi akbar yang kerap digelar oleh PC SPAI-FSPMI Bogor beberapa minggu ke belakang, sepertinya ada banyak hal yang menarik untuk kita tiru dalam kegiatan tersebut. Karena ada beberapa hal yang cukup penting, dan ada banyak hal yang bisa kita petik.

Pertama, konsolidasi akbar bisa menjadi ajang silaturahmi bagi anggota sebuah PUK yang satu, dengan anggota PUK yang lainnya. Bisa saling mengenal satu sama lain, akan menjadikan rasa persaudaraan antar sesama buruh akan semakin kuat. Seperti sebuah pepatah yang mengatakan, tak kenal maka tak sayang. Seperti itulah hidup, kita akan sayang kepada kawan yang juga sesama buruh, jika kita saling mengenal.

Bacaan Lainnya

Kedua, menjaga rasa solidaritas dan memupuk kesolidan antar anggota. Hal ini pun cukup penting untuk terus dilakukan dan digelorakan dalam pertemuan-pertemuan semacam konsolidasi akbar. Karena dengan bertemunya anggota dengan pengurus organisasi, setidaknya akan memunculkan rasa kepedulian kepada nasib buruh yang semakin hari semakin tidak menentu. Kesolidan ini akan terpancar, ketika rasa saling menjaga dalam satu barisan, pun meski hanya dalam sebuah pertemuan konsolidasi akbar.

Ketiga, yang juga tidak kalah penting dalam konsolidasi akbar mengenai Omnibus Law yang digelar PC SPAI-FSPMI Bogor kali ini adalah, ketika pengurus organisasi, baik dari tingkat DPP, PP, DPW, PC hingga tingkat PUK bisa mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam dalam membedah isi dari Undang-undang Cilaka tersebut. Sehingga, diharapkan setiap anggota, mampu “menularkan” pemikiran dan juga mampu menjelaskan kepada orang-orang yang belum memahani mengenai Omnibus Law.

Yang keempat, bagaimana kita menyikapi, disaat pertemuan dengan banyak orang di satu waktu yang sama? Apa nggak takut terpapar virus Corona? Ehh virus Corona, kok tiba-tiba menghilang yaa beritanya. Atau jangan-jangan, issue virus Corona hanya untuk mengalihkan perhatian kaum buruh dan rakyat, agar tidak berkumpul dan mengemukakan pendapat di muka umum? Tidak ada konsolidasi akbar atau kumpul-kumpul atau pengerahan massa, dalam melawan kebijakan pemerintah yang merugikan rakyat banyak? Jangan-jangan loh ya. Siapa tahu bukan?

Pos terkait