Istri Seorang Tambal Ban yang Menitipkan Aspirasinya di Mayday

Semarang, KPonline – Pendapatan yang pas-pasan memaksa para buruh memutar otak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Biaya makan perhari, biaya listrik, dan biaya lainnya. Ini juga yang dirasakan oleh seorang bapak-bapk yang berprofesi hanya sebagai tukang tambal ban.

Wiji Lestari adalah istri tukang tambal ban yang ada di sekitar jalan Walisongo Semarang bercerita bahwa ia mempunyai 3 orang anak yang pertama sudah masuk Sekolah Menengah Pertama, yang ke dua masuk Sekolah Dasar dan yang ke tiga masih berumur 4 tahun. Pendapatan yang tak seberapa yang didapat harus dicukupkan untuk memenuhi kebutuhan istri dan ke 3 anaknya.

Bacaan Lainnya

“Apa-apa sekarang serba mahal, listrik naik semua kebutuhan pun ikut naik”, ujarnya sekali lagi. Ia ingin pemerintah disini mengerti akan kondisi rakyatnya seperti apa bahwasanya mereka sangat keberatan dengan itu semua.

Lewat aksi May Day yang dipelopori Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia kota Semarang ini ia berharap dapat mewakilkan apa yang menjadi keresahan mereka melalui rilis yang telah dibagikan saat masa berjalan. Doa dari warga Kota Semarang juga turut mengiringi perjuangan kawan-kawan serikat.
(Dkh)

Pos terkait