ILO Sebut 4 Miliar Orang Tidak Terlindungi Jaminan Sosial

Jakarta,KPonline – Laporan terbaru Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) menunjukkan bahwa lebih dari 4 miliar orang di seluruh dunia masih tidak terlindungi atau belum mendapatkan perlindungan sosial.

Laporan ini menemukan bahwa respons pandemi tidak merata dan tidak memadai, memperdalam kesenjangan antara negara-negara dengan tingkat pendapatan tinggi dan rendah, serta gagal memberikan perlindungan sosial yang sangat dibutuhkan dan layak diterima oleh semua orang.

Bacaan Lainnya

Perlindungan sosial mencakup akses terhadap perawatan kesehatan dan jaminan pendapatan, terutama yang berkaitan dengan hari tua, pengangguran, sakit, disabilitas, kecelakaan kerja, maternitas, atau hilangnya pencari nafkah utama, serta perlindungan untuk keluarga dengan anak-anak.

“Negara-negara sedang berada di persimpangan jalan,” kata Direktur Jenderal ILO, Guy Ryder, dikutip Senin (13/9/2021).

“Ini adalah momen penting untuk memanfaatkan respons pandemi sekaligus membangun generasi baru sistem perlindungan sosial berbasis hak. Ini dapat melindungi orang dari krisis di masa depan dan memberi pekerja serta bisnis jaminan untuk mengatasi berbagai transisi di masa mendatang dengan keyakinan dan harapan. Kita harus menyadari bahwa perlindungan sosial yang efektif dan komprehensif tidak hanya penting untuk keadilan sosial dan pekerjaan yang layak, namun juga untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan dan tangguh,” imbuhnya.

Laporan Perlindungan Sosial Dunia 2020-22: Perlindungan sosial di persimpangan jalan – mengejar masa depan yang lebih baik memberikan gambaran global tentang perkembangan terkini dalam sistem perlindungan sosial, termasuk landasan perlindungan sosial dan mencakup dampak pandemi COVID-19.

Laporan tersebut mengidentifikasi kesenjangan perlindungan dan menetapkan rekomendasi kebijakan utama, termasuk dalam kaitannya dengan target Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan. Saat ini, hanya 47 persen dari populasi global yang secara efektif tercakup oleh setidaknya satu manfaat perlindungan sosial, sementara 4,1 miliar orang (53 persen) belum memperoleh jaminan pendapatan sama sekali dari sistem perlindungan social nasional mereka.

Terdapat ketimpangan regional yang signifikan dalam perlindungan sosial. Eropa dan Asia Tengah memiliki tingkat cakupan tertinggi dengan 84 persen orang dicakup oleh setidaknya satu manfaat. Negara-negara di Kawasan Amerika juga masih berada di atas rata-rata global dengan 64,3 persen. Cakupan di Asia dan Pasifik (44 persen), Negara-negara Arab (40 persen) dan Afrika (17,4 persen) menandai kesenjangan cakupan perlindungan sosial.

Di seluruh dunia, sebagian besar anak-anak masih belum dicakup oleh perlindungan sosial yang efektif – hanya satu dari empat anak (26,4 persen) yang menerima manfaat perlindungan sosial. Hanya 45 persen perempuan dengan bayi baru lahir di seluruh dunia yang menerima tunjangan kehamilan tunai. Hanya satu dari tiga penyandang disabilitas berat (33,5 persen) di seluruh dunia yang menerima tunjangan disabilitas.

Cakupan tunjangan kehilangan pekerjaan bahkan lebih rendah; hanya 18,6 persen dari pekerja yang kehilangan pekerjaan di seluruh dunia yang tercakup secara efektif.

 

Pos terkait