ILO Sebut Meski Memiliki Jam Kerja Panjang, Gaji Perawat Masih Rendah

Sejumlah perawat tampak mengamati petugas medis yang berusaha menyadarkan pasien penderita COVID-19 di unit gawat darurat di Providence Holy Cross Medical Center, Los Angeles, California, pada 19 November 2020. (Foto: AP/Jae C. Hong)

Jakarta,KPonline -Perawat dan bidan cenderung memiliki jam kerja yang panjang. Masalah ini berkontribusi pada kelelahan dan kekurangan, belum lagi kualitas perawatan yang lebih rendah. Jam kerja yang berlebihan (didefinisikan sebagai bekerja lebih dari 48 jam per minggu) sangat umum di antara perawat dan bidan di negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah, dengan banyak negara Afrika menempati urutan teratas. Jam kerja yang panjang ini belum tentu menjadi norma di negara-negara tersebut.

Waktu kerja yang lama tidak berarti upah yang lebih baik untuk perawat dan bidan. Faktanya, upah rendah telah menjadi perhatian yang berkembang di antara setidaknya sepertiga pekerja penting di seluruh dunia, termasuk perawat dan bidan. Kalkulasi ILO dari 31 negara mengungkapkan bahwa upah rendah masih cukup besar di beberapa negara, memengaruhi banyak tenaga kesehatan ini di negara berpenghasilan rendah dan tinggi.

Bacaan Lainnya

Mengenai penghasilan bulanan, ILO menemukan bahwa perawat dan bidan dibayar lebih rendah dari rata-rata pekerja berketerampilan tinggi di 34 dari 49 negara. Mereka juga berpenghasilan kurang dari rata-rata pekerja sektor kesehatan di hampir separuh negara dengan data yang tersedia.

Kesenjangan upah gender di sektor kesehatan dan perawatan juga memprihatinkan, dengan perbedaan yang lebih besar daripada di banyak industri lainnya. Analisis upah per jam menunjukkan bahwa perawat dan bidan perempuan berpenghasilan lebih rendah dibandingkan dengan rekan laki-laki mereka di sekitar separuh negara yang diteliti.

Perawat dan bidan adalah tulang punggung sebenarnya dari sistem perawatan kesehatan apa pun, bekerja tanpa lelah untuk memastikan pasien mereka menerima perawatan terbaik. Terlepas dari kontribusi mereka yang tak ternilai, mereka sering bekerja terlalu keras, dibayar rendah, dan diremehkan. Tidak heran jika banyak dari profesional kesehatan ini meninggalkan negara asalnya untuk mencari peluang yang lebih baik di tempat lain. Namun, saat kami merayakan dedikasi dan kerja keras mereka hari ini, penting bagi kami untuk mengambil tindakan untuk mengatasi kekurangan global perawat dan bidan. Kita harus berinvestasi dalam upah yang adil dan kondisi kerja yang layak untuk mempertahankan dan menarik para pahlawan tanpa tanda jasa ini

Pos terkait