Harga Minyak Dunia Merosot, Tetapi Di Indonesia Malah Naik Tinggi

Purwakarta, KPonline – Harga minyak mentah dunia turun lebih dari 3 persen pada Kamis (15/9) waktu Amerika Serikat (AS) atau Jumat (16/9) waktu Indonesia.

Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) melemah US$3,38 atau 3,8 persen menjadi US$85,10 per barel di New York Mercantile Exchange.

Bacaan Lainnya

Lalu, harga minyak mentah berjangka Brent merosot US$3,26 atau 3,5 persen menjadi US$90,84 per barel di London ICE Futures Exchange.

Kendati, harga minyak dunia mengalami penurunan, namun harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia tidak mengalami penurunan (Tidak berpengaruh).

Pemerintah mengerek harga pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter sejak 3 September 2022. Begitu juga dengan pertamax yang naik dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter

Wajar, setelah pemerintah menaikkan harga BBM, gelombang penolakan dari berbagai elemen masyarakat pun mulai berdatangan melalui aksi unjuk rasa di hampir seluruh wilayah daerah di Indonesia.

Setidaknya, masyarakat tidak bisa memahami keputusan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengurangi jumlah subsidi BBM sehingga menyebabkan kenaikan harga pertalite dan solar.

Dan di situasi ini (Kenaikan harga BBM), bayang-bayang nilai inflasi yang tak terkendali nampak hadir di depan mata. Rakyat akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup untuk selanjutnya, dimana seperti diketahui bahwa sebetulnya dunia dan Indonesia belum benar-benar pulih dari Covid-19.

Pos terkait