FSPMI Bersama Partai Buruh, Gambaran Gerakan Tenaga Kerja Yang Terorganisir

Bogor, KPonline – “Tidak pernah menyerah dalam berjuang” adalah tema yang diusung Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dalam Rapat Pimpinan (Rapim) mereka kali ini. Presiden Partai Buruh Said Iqbal dan Obon Tabroni selaku anggota DPR RI pun turut hadir dalam rapim yang berlangsung di Chevilly Resort & Camp Ciawi – Bogor, Jawa Barat. (8-10/2/2022)

Rasanya tepat sekali tema yang diusung dalam rapim FSPMI kali ini. Perlu diketahui Serikat Pekerja yang satu ini (FSPMI) memang tidak pernah menyerah dalam memperjuangkan kesejahteraan pekerja dan anggota. Bahkan, sampai saat ini mereka (FSPMI) terus menyuarakan penolakan terhadap Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang dibuat pemerintah melalui program Omnibus Law.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutannya Said Iqbal selaku Presiden Partai Buruh mengatakan. Tanpa FSPMI, Partai Buruh tidak akan berdiri. Tanpa FSPMI, Partai Buruh tidak ada. Oleh sebab itu, FSPMI berperan penting dalam perkembangan Partai Buruh ke depan.

Atas hal yang sudah dilakukan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dan Partai Buruh, menggambarkan sejarah gerakan tenaga kerja yang terorganisir.

Sifat dan kekuatan gerakan tenaga kerja terjadi disebabkan adanya ketegangan historis diantara kekuatan-kekuatan yang bertindak yang berlawanan yang melibatkan hak-hak tempat kerja, upah, jam kerja, ekspresi politik, Undang-undang perburuhan dan kondisi kerja lainnya.

Disebagian besar negara industri, gerakan buruh mensponsori partai politiknya sendiri dan diantaranya adalah Amerika Serikat (AS). Lalu bagaimana dengan Indonesia? Apakah hanya FSPMI saja yang mensponsori Partai Politiknya (Partai Buruh)?.

Pos terkait