Fokus Pengembangan Organisasi, FSPMI Adakan Membership Meeting di Semarang

Semarang, KPonline – Dalam rangka program pengembangan organisasi di Jawa Tengah, Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) bekerja sama dengan Solidarity Centre mengadakan membership meeting di Hotel Azana Semarang, Minggu (25/11/2018). Hadir dalam forum tersebut Nani Kusmaeni dan Yasin Nur Samudera dari DPP FSPMI dan Izzah Inzamliyah dari Solidarity Centre.

Ada sekitar 100 peserta, baik dari calon anggota maupun anggota baru yang telah dilantik yang hadir pada forum tersebut. Tak hanya Kota Semarang saja yang menjadi fokus pengembangan, tapi juga Kabupaten Jepara dan Kabupaten Kendal.

Bacaan Lainnya

Dua Kabupaten tersebut cukup potensial dalam pengembangannya, seperti Kabupaten Kendal yang sudah ada Kawasan Industri Kendalnya dan juga Kabupaten Jepara. Di Jepara sudah mulai tumbuh kantong kantong Industri, relokasi industri dari luar Jawa Tengah mulai masuk ke Jepara.

Penyerapan buruh dalam Industri tentu harus di imbangi dengan pengawasan ketenagakerjaan dan perlindungannya juga, baik mengenai hak-hak buruh maupun sistem yang mengaturnya. Hal ini agar tidak terjadi praktek praktek exploitasi buruh di kantong kantong industri baru.

Hal inilah yang menjadi salah satu targetan agenda ini. Selain pengenalan tentang serikat pekerja, juga ajakan kepada buruh untuk berserikat dan juga penyampaian materi terkait potensi kekuatan buruh itu sendiri.

 

Di tengah tengah penyampaian materi, Izzah Inzamliyah dari Solidarity Centre juga menyelipkan sedikit game. Ia mengajak seluruh peserta untuk berdiri dan berpindah tempat secara bersama sama untuk memilih jawaban dari pertanyaan yang ia sampaikan.

Salah satunya adalah terkait Buruh Go Politic, Izzah melakukan test terhadap peserta meeting tentang pandangannya terkait politik. Ternyata cukup beragam pandangan buruh terkait politik, ada yang setuju ada pula yang tidak setuju.

Izzah menyampaikan bahwasanya antara kepentingan buruh dan politik ada keterkaitan. Hal inilah yang harus di pahami buruh, bahwanya sistem sistem yang mengikat dan mengatur tentang perburuhan adalah produk politik.

Izzah mencoba menyadarkan buruh yang mengikuti membership meeting bahwa di atas sebuah kekuatan ada kekuasaan yang mampu mengendalikannya.

Go Politic inilah yang saat ini sedang menjadi fokus FSPMI, agar ada penempatan kader yang berada diantara kekuatan dan kekuasaan tersebut.

Menyambung materi yang di sampaikan oleh Izzah Inzamliyah, Vice President FSPMI Bidang Pengembangan, Yasin Nur Samudera membawa forum menjadi lebih hangat lagi.

Yasin mencoba memaparkan profil FSPMI dan juga menyisipkan diskusi interaktif dengan peserta meeting. Pertanyaan pertanyaan sederhana seperti apa itu serikat pekerja, kenapa buruh harus berserikat, dasar kebebasan berserikat, prinsip prinsip serikat pekerja menjadi materi dasar yang di sampaikan dalam forum ini. (Afg)

Pos terkait