Dulu Buruh Pabrik, Sekarang Direktur Utama Perusahaan Properti

Bogor, KPonline -“Tidak terpikir sebelumnya Bang. Kalau bakal jadi orang penting di perusahaan properti. Meskipun tidak sebesar grup properti yang ada disana, setidaknya ada banyak ilmu dan pengalaman yang saya dapat selama beberapa tahun belakangan ini” tutur Yoda Pratama kepada Tim Media Perdjoeangan Bogor saat mengunjungi dan mewawancarai mantan buruh pabrik ini. Akhir 2014 yang silam merupakan titik tolak Yoda dalam mengakhiri hubungan kerja dengan pihak perusahaan dimana ia bekerja.

Bacaan Lainnya

Mantan buruh pabrik PT. Federal Izumi Manufacturing ini tanpa sungkan menceritakan kisah pasang surut dan lika-liku kehidupannya setelah mengundurkan diri dari tempatnya bekerja. Sempat mengenyam sebagai wirausahawan pembuat kandang burung hingga menggeluti bidang marketing properti. “Sekitar akhir 2014, sempat tergiur jadi wirausahawan pembuat kandang burung, tapi karena kapasitas produksi tidak sebanding dengan pengeluaran, akhirnya kandas” sambil tertawa lepas Yoda menceritakan cerita hidupnya.

Pria paruh baya yang pernah menjadi Koordinator Area Garda Metal Cileungsi-Klapa Nunggal pada masa-masa awal berdirinya Garda Metal Bogor ini, pun akhirnya sempat putus asa dengan situasi dan kondisi yang serba kekurangan. “Pernah Bang. Malam Takbiran 2016 yang lalu. Malam yang nggak akan pernah bisa dilupakan. Pas banget waktu itu datang Bang Ronal. Saya cerita ke beliau, jangankan untuk membeli baju lebaran buat istri dan 3 orang anak serta seorang ibu. Buat bayar zakat fitrah pun, saya nggak mampu” kenang Yoda yang pada saat wawancara ditemani Ratno Timur. Pria yang biasa disapa dengan Ronal ini pun juga pernah menjadi Koordinator Area Garda Metal Bogor kawasan Cileungsi-Klapa Nunggal.

Ada satu hal yang sangat diapresiasi oleh seorang Yoda terhadap FSPMI, khususnya Garda Metal. “Mental. Digembleng sebagai anggota Garda Metal ternyata punya pengaruh yang positif dalam hidup saya” tutur Direktur Utama PT. Anugrah Saraswati Abadi yang sudah mempunyai puluhan anak buah ini.

“Mental sebagai seorang pejuang, mental sebagai seorang pemenang. Bisa dibayangkan, dalam dunia marketing khususnya properti, perjuangan dan persaingan yang cukup ketat. Mental saya sudah digembleng waktu Latsar Garda Metal 9 Nasional di Sangga Buana” kenang Yoda dan Ratno bersama.

Terjun ke dunia marketing khususnya properti, bagi Yoda ada peran seorang tokoh masyarakat Klapa Nunggal. Haji Nanat yang memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada dirinya. “Yaa nekat aja. Waktu itu Haji Nanat diberikan kepercayaan oleh perusahaan pengembang properti. Tapi beliau masih bingung, bagaimana caranya menjual rumah” terang Yoda. Learning by doing adalah ilmu yang sangat mahal, seiring berjalannya waktu Yoda mulai belajar ilmu marketing properti. Hingga pada akhirnya, ada seorang penyandang dana yang bersedia untuk memberikan kepercayaan dan kesempatan kepada Yoda di bidang properti.

“Saat ini PT. Anugrah Saraswati Abadi sedang menggarap lahan untuk dijadikan perumahan rakyat yang bersubsidi tentunya. Untuk tahap awal ada 5 hektare dari 20 hektare yang akan kami garap. Insya Allah awal Agustus 2018 pembangunan tahap awal akan dilaksanakan” imbuh Yoda. Berdasarkan pantauan Tim Media Perdjoeangan Bogor yang mengunjungi lahan perumahan yang terletak di Desa Sukamanah Kecamatan Jonggol, letak perumahan tersebut cukup strategis. Hanya sekira 200 meter dari jalan provinsi Jalan Raya Cileungsi-Jonggol atau biasa disebut dengan Pertigaan Cibucil.

“Visi dan misi kedepannya, agar masyarakat bisa memiliki rumah tinggal yang layak huni. Karena saya paham betul, bagaimana rasanya ngontrak rumah selama bertahun-tahun. Khusus kaum buruh, strategis juga perumahan ini. Dekat dengan Cileungsi dan Cibubur. Bahkan ke Cikarang, Bekasi malah lebih dekat lagi” jelas Yoda. Desa Sukamanah memang masuk ke wilayah Kabupaten Bogor, akan tetapi untuk akses ke perkotaan lebih ke wilayah Cikarang, Bekasi.

“Jadi langkah ekspansi, kawan-kawan buruh di seputaran Cikarang, Bekasi akan kami sasar sebagai calon penghuni perumahan Griya Cibucil Permai ini” sambil mempromosikan klaster perumahan yang sedang ia garap, Yoda mengajak berkeliling lahan seluas 5 hektare dari 20 hektare yang akan dikerjakan awal Agustus 2018 nanti.

Nasib seseorang di kemudian hari tidak bisa kita ketahui hari ini. Perjalanan waktulah yang akan menentukan. Takdir memang tidak dapat kita rubah, akan tetapi nasib kita yang menentukan. Siapa yang menyangka, yang dulunya seorang buruh, operator di pabrik, saat ini menjadi seorang Direktur Utama perusahaan properti.

Pos terkait