Dampak Robotisasi terhadap Buruh

Bogor, KPonline – Seiring dengan perkembangan zaman dan alih teknologi, bertambahnya jumlah Sumber Daya Manusia berbanding peningkatan dan perkembangan teknologi penggunaan tenaga kerja manusia semakin bergeser ke penggunaan tenaga mesin. Bahkan saat ini, penggunaan mesin dan robot dalam proses industri semakin gencar dilakukan oleh industri-industri besar yang berbasiskan tenaga kerja manusia yang biasa kita sebut buruh.

Bertambahnya jumlah penduduk dunia, membuat jumlah angka pengangguran semakin bertambah. Program-program legal yang dicanangkan oleh beberapa negara untuk menekan jumlah penduduk semakin gencar dilakukan, agar mampu menekan ledakan jumlah penduduk dunia sehingga pada akhirnya juga mampu menekan angka pengangguran.

Bacaan Lainnya

Program-program pemerintah pun sepertinya belum mampu untuk menekan jumlah angka pertumbuhan penduduk. Sebut saja Program Keluarga Berencana yang sudah sejak era Orde Baru digaungkan melalui Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Akan tetapi, apakah melalui program-program tersebut, jumlah angka pertumbuhan penduduk bisa ditekan? Mungkin saja iya, bahkan mungkin saja akan sia-sia belaka.

Pun begitu, angka pertumbuhan penduduk tidak akan bisa dibendung hanya dengan program-program pemerintah. Karena bagaimanapun juga, setiap manusia pasti akan mengharapkan dan menginginkan keturunan dalam meneruskan keturunannya. Dan itu merupakan Hukum Alam yang siapapun tidaka akan mampu untuk mengingkarinya.

Bagaimana hubungan antara jumlah angka pertumbuhan penduduk dengan jumlah angka angkatan kerja seiring dengan semakin berkurangnya jumlah angka lowongan kerja? Akan terjadi surplus jumlah angkatan kerja dibandingkan dengan jumlah lowongan kerja yang tersedia. Akan terus semakin berbanding terbalik, dan akan terus bertambah hari demi hari.

Hingga saat ini, para pelaku kapital sudah menyadari akan hal itu. Tetapi, demi ambisi dan keserakahan yang sudah menjadi watak mereka, berbagai cara akan terus mereka lakukan agar mereka tetap mendapatkan keuntungan yang berlipat denga modal yang sekecil-kecilnya. Situasi dan kondisi perburuhan yang menurut pelaku kapital tidak menentu, membuat dari mereka yang sudah mengalihkan tenaga kerja manusia dengan tenaga kerja mesin.

Robotisasi adalah salah satu cara untuk meredam pertumbuhan dan pergerakan kaum Buruh. Bahkan, robotisasi menjadi salah satu faktor dalam menambah jumlah angka pengangguran.

Salahkah para pelaku kapital dalam mengalihkan tenaga kerja manusia yang bernama buruh, menjadi tenaga kerja mesin atau yang lebih dikenal dengan robotisasi? Salahkah kaum buruh ketika robotisasi digaungkan oleh para pelaku kapital, kemudian kaum buruh melakukan perlawanan dan penyadaran kepada pemerintah? Bahwa robotisasi akan semakin menyingkirkan kaum buruh. Bahkan yang lebih ekstrim lagi, robotisasi akan semakin menambah jumlah angka pengangguran dan yang pada akhirnya, gini ratio semakin tinggi.

Sesuatu harus dilakukan untuk memberikan perlindungan terhadap kaum buruh. Bagaimana pun, mereka harus dilihat sebagai manusia.

Sudah menjadi rahasia umum, jika angka gini ratio tinggi, maka potensi kehancuran sebuah negeri akan semakin besar. Sudahkah hal ini disadari?

Pos terkait