Calung Bajidor Metal Meriahkan Musnik ke-8 PUK SPAMK PT Hino di Purwakarta

Calung Bajidor Metal Meriahkan Musnik ke-8 PUK SPAMK PT Hino di Purwakarta

Purwakarta, KPonline–Musyawarah Unit Kerja (Musnik) ke-8 PUK SPAMK PT Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI) berlangsung penuh semangat di Plaza Hotel Purwakarta. Acara yang menjadi ajang penting bagi para pekerja dalam menentukan arah organisasi ke depan ini dibuka dengan penampilan spektakuler dari Calung Bajidor Metal, grup kesenian hasil kreativitas para anggota Garda Metal PT HMMI.

Sejak berdiri pada tahun 2014, Calung Bajidor Metal telah menjadi warna tersendiri dalam dunia seni dan perjuangan buruh. Grup yang digawangi oleh Obeng, Yanto, Catur, dan Tokek ini bukan sekadar kelompok musik biasa. Mereka telah menempuh perjalanan panjang, penuh tantangan dan perjuangan, untuk tetap eksis hingga saat ini. Merintis sebuah grup kesenian selama lebih dari satu dekade tentu bukan hal yang mudah, apalagi di tengah berbagai dinamika yang dihadapi pekerja industri.

Bacaan Lainnya

Namun, berkat kegigihan dan semangat mereka, Calung Bajidor Metal kini telah dikenal luas di lingkungan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI). Keberadaan mereka bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi bagian dari pergerakan buruh. Grup ini kerap tampil dalam berbagai acara perburuhan, mulai dari peringatan Hari Buruh (May Day), seminar, hingga aksi demonstrasi besar. Di tengah panasnya suasana aksi, mereka mampu menghadirkan hiburan yang membangkitkan semangat para buruh, menjadikan musik sebagai medium perjuangan dan solidaritas.

Dalam penampilannya di Musnik ke-8 ini, Calung Bajidor Metal kembali membuktikan keunikan mereka. Dengan memadukan alat musik tradisional calung dengan gaya khas bajidoran dan sentuhan musik metal, mereka sukses membawakan berbagai lagu dari genre Sunda, dangdut, hingga Malaysia. Irama musik yang enerjik dan penuh semangat membuat suasana acara semakin hidup dan meriah. Para hadirin yang terdiri dari anggota serikat pekerja dan tamu undangan tampak sangat menikmati pertunjukan mereka. Bahkan, beberapa di antaranya ikut berjoget, larut dalam keceriaan yang diciptakan oleh musik Calung Bajidor Metal.

Kesuksesan Calung Bajidor Metal dalam mempertahankan eksistensinya selama lebih dari satu dekade adalah bukti bahwa seni dan perjuangan bisa berjalan beriringan. Musik yang mereka bawakan bukan hanya menghibur, tetapi juga menjadi simbol semangat kebersamaan dan perjuangan para buruh.

Kita semua berharap agar Calung Bajidor Metal terus berkembang dan dapat diterima oleh masyarakat umum secara lebih luas. Semoga mereka tetap eksis dan semakin dikenal, tidak hanya di kalangan buruh, tetapi juga sebagai bagian dari budaya musik Indonesia yang unik dan penuh semangat perjuangan.

Pos terkait