Jakarta, KPonline–Meskipun terus menghadapi berbagai tantangan dan intimidasi, perjuangan buruh untuk memperjuangkan hak-haknya tetap berjalan. Salah satu contoh terbaru adalah aksi unjuk rasa yang digelar oleh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) bersama Partai Buruh di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Jakarta pada hari ini, Selasa 11 Maret 2025. Aksi ini diantaranya adalah menyoroti upaya untuk membela nasib buruh di tengah ancaman dan tindakan represif dari pihak perusahaan.
Riden Hatam Aziz, Ketua Mahkamah Partai Buruh sekaligus Presiden FSPMI, dalam orasinya mengungkapkan kekhawatirannya terhadap tindakan intimidasi yang terus dialami oleh para aktivis buruh. “Meskipun perjuangan ini terus dilakukan dengan penuh semangat, nyatanya ancaman dan intimidasi terhadap kaum buruh masih terjadi. Bahkan, Ketua dan Sekretaris PUK SPEE FSPMI PT. Yamaha Music Manufacturing Asia telah menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak,” ungkap Riden.
Kemudian, dalam aksi tersebut, para buruh menuntut keadilan serta penghentian praktik PHK yang tidak adil dan sepihak yang selama ini banyak menimpa anggota serikat pekerja. Mereka pun mendesak pemerintah untuk lebih serius dalam mengawasi pelaksanaan hak-hak buruh yang sering kali diabaikan oleh perusahaan-perusahaan besar.
Riden menambahkan bahwa meskipun ancaman dan intimidasi kerap datang dari berbagai pihak, pihak buruh tidak akan mundur dalam memperjuangkan hak-hak mereka.
Setidaknya, aksi ini menggambarkan betapa pentingnya konsistensi dalam memperjuangkan hak-hak buruh, meskipun banyak tantangan yang dihadapi. KSPI dan Partai Buruh berkomitmen untuk terus menuntut perlindungan terhadap buruh dan hak-hak mereka, serta mendorong pemerintah untuk bertindak tegas dalam menanggulangi segala bentuk diskriminasi dan intimidasi di dunia kerja.
